Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia -- Piala Eropa 2016 memang baru akan mulai digelar 10 Juni mendatang. Tapi, turnamen kontinental negara-negara Eropa edisi kali ini pantas disebut sebagai Piala Eropa yang akan sulit dilupakan.
Di setiap gelarannya, Piala Eropa selalu memberikan kenangan yang tidak bisa dilupakan. Mulai dari penalti Antonin Panenka pada final 1976, gol tendangan voli Marco van Basten di final 1988, cerita dongeng Denmark di Piala Eropa 1992, gol emas Olivier Bierhoff di 1996, hingga ke kemenangan mengejutkan Yunani.
Untuk Piala Eropa 2016, kenangan sudah tercipta sebelum turnamen berlangsung. Apa penyebabnya? Setidaknya ada tiga hal yang bisa membuat Piala Eropa 2016 salah satu turnamen yang sulit dilupakan meski belum bergulir.
Pertama adalah ancaman keamanan di Perancis yang menjadi tuan rumah. Ya, Piala Eropa 2016 akan digelar dalam bawah bayang-bayang ancaman teror menyusul sejumlah serangan yang terjadi sepanjang 2015.
Ini adalah kali pertama dalam sejarah modern sepak bola ajang Piala Eropa berada di bawah ancaman teror. Terakhir pihak Amerika Serikat mengklaim Perancis bisa mendapat serangan teror ketika Piala Eropa 2016 berlangsung pada 10 Juni hingga 10 Juli 2016.
Amerika Serikat sangat jarang mengeluarkan peringatan keamanan untuk negara-negara Eropa. Ini adalah kali ketiga dalam 20 tahun terakhir Negeri Paman Sam tersebut melakukannya.
Diprediksi akan ada 2,5 juta orang yang menyaksikan langsung Piala Eropa 2016 di Perancis, dengan 1 juta di antaranya turis asing. Untuk memberikan jaminan keamanan, pemerintah Perancis akan mengerahkan 90 ribu petugas keamanan sepanjang Piala Eropa 2016 berlangsung.
Sejumlah negara Eropa, seperti Inggris, juga telah meminta warganya yang akan menyaksikan Piala Eropa 2016 di Perancis untuk berhati-hati terhadap ancaman teror.
Tanpa PemimpinHal penting kedua yang bisa membuat Piala Eropa 2016 tidak akan terlupakan adalah, untuk kali dalam sejarah Piala Eropa digelar dengan Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) tidak memiliki pemimpin.
Piala Eropa 2016 akan bergulir dengan UEFA tidak memiliki presiden setelah Michel Platini dihukum FIFA beraktivitas di dunia sepak bola selama empat tahun karena kasus korupsi.
Sejak Platini dihukum FIFA pada 8 Oktober 2015, UEFA memutuskan untuk tidak memilih presiden baru. UEFA baru akan melakukan pemilihan presiden pada September 2016.
Lalu, siapa yang akan menyerahkan trofi Piala Eropa 2016 kepada tim pemenang pada 10 Juli mendatang. Jawabannya kemungkinan besar Angel Maria Villar. Mantan presiden Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) itu saat ini menjadi pelaksana tugas presiden UEFA.
Ketiga, Piala Eropa 2016 akan selalu diingat karena tidak ada timnas Belanda. Sepak bola Total Football ala Belanda untuk kali pertama sejak 1984 tidak ikut Piala Eropa.
Tim juara Piala Eropa 1988 itu kalah bersaing dari Republik Ceko, Islandia, dan Turki di babak kualifikasi. Belanda seperti terkena kutukan peringkat tiga Piala Dunia. Terdapat statistik menarik, tim yang berhasil menempati peringkat tiga di Piala Dunia, hampir selalu gagal lolos ke putaran final Piala Eropa dua tahun berikutnya.
Polandia kali pertama pertama mengalaminya usai finis ketiga di Piala Dunia 1982. Setelah itu Perancis setelah finis ketiga di Piala Dunia 1986. Italia absen di Piala Eropa 1992 usai merebut tempat ketiga di Piala Dunia 1990.
Kutukan itu berlanjut ke Swedia, Kroasia, dan Turki. Hanya Jerman mampu mengatasi 'kutukan' tersebut, dengan lolos ke Piala Eropa 2008 dan 2012 setelah menduduki peringkat tiga di Piala Dunia sebelumnya.
(har)