Kekuatan Jerman Mulai Tergerus di Perancis 2016

Jun Mahares | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2016 19:45 WIB
Kekuatan Jerman di Piala Dunia 2016 terus menurun dibandingkan dengan tim juara Piala Dunia 2014 di Brasil.
Kekuatan Jerman yang berhasil menjuarai Piala Dunia 2014 mulai tergerus di Piala Eropa 2016. (Laurence Griffiths/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Status juara Piala Dunia 2014 menjadikan Jerman sebagai salah satu tim favorit untuk meraih titel Piala Eropa 2016. Namun, komposisi pemain Tim Panser kali ini diprediksi tidak sekuat dua tahun silam.

Bek senior Philipp Lahm yang turut mengantarkan Jerman meraih juara Piala Dunia 2014, memilih pensiun dari timnas. Kondisi itu kian mengurangi kekuatan lini belakang tim asuhan Joachim Loew di Perancis nanti.

Selain piawai dalam bertahan dan membantu serangan, kepemimpinan Lahm sangat berpengaruh untuk mendongkrak mental dan permainan tim. Namun, Loew mau tidak mau harus melupakan pemain Bayern Munich tersebut.

Jerman masih memiliki sederet pemain bertahan jempolan di klubnya masing-masing. Namun, hantu cedera yang sedang menggerayangi dikhawatirkan akan membuat benteng pertahanan mereka keropos.

Selain masih harus menunggu Mats Hummels dan Jerome Boateng pulih dari cedera otot, Loew dipastikan kehilangan bek muda yang tengah meroket; Antonio Ruediger.

Ruediger harus dipulangkan ke Jerman setelah mengalami kerobekan pada otot ligamen ketika menjalani latihan di Swiss, Selasa (7/6) waktu setempat. Hingga kini Loew belum memutuskan pemain pengganti bek 23 tahun itu.

Tulang Punggung Tim

Bergeser ke lini tengah, Loew tak punya masalah berarti. Sebab, mayoritas pemain yang dipilih merupakan personel juara dunia di Brasil.

Masih ada Mesut Oezil dan Toni Kroos yang berperan sebagai kreator permainan Die Mannschaft. Keduanya terbukti piawai dalam memberikan suplai bola-bola matang kepada pemain depan.

Oezil menjadi raja assist di Arsenal dengan membukukan 20 assist dan delapan gol dari total 45 laga di seluruh kompetisi. Sementara Kroos menghasilkan 13 assist di Real Madrid.

Kinerja Oezil dan Kroos bakal didukung wajah lama seperti Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger. Namun, sentuhan kedua pemain ini mulai diragukan karena gagal mencuri kepercayaan di klubnya masing-masing.

Tidak ada salahnya bagi Loew untuk mencoba menurunkan sejumlah pemain debutan yang lebih segar seperti Joshua Kimmich, Leroy Sane, maupun Julian Weigl.

Keberadaan tiga pemain tersebut menjadi bukti bagusnya regenerasi gelandang-gelandang terbaik yang belakangan menjadi tulang punggung tim Panser di semua ajang.

Mueller Pemecah Kebuntuan

Thomas Mueller yang habitanya sebagai gelandang kerap difungsikan sebagai penyerang. Tak jarang Mueller justru menjadi pemecah kebuntuan tim ketika barisan penyerang tak moncer mencetak gol.

Pemain Bayern Munich itu bahkan tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Jerman di babak kualifikasi dengan torehan sembilan gol.

Banyak pihak yang menganggap Mueller sebagai pemain jenius dan sulit ditebak. Pemain 26 tahun itu punya mobilitas tinggi dan kerap muncul di waktu yang tepat untuk mencetak gol.

Pemain Borussian Dortmund, Ilkay Gundogan bahkan pernah berujar bahwa Mueller adalah pemain fenomenal yang amat sulit ditebak ketika sedang menguasai bola.

Mueller tampaknya bakal kembali diandalkan untuk menutup kekurangan lini serang Jerman saat ini. Apalagi Loew juga masih mengandalkan wajah lama seperti Mario Gomez dan Lukas Podolski.

Gomez yang performanya meredup di Fiorentina terpaksa mencari peruntungan bersama tim Liga Turki, Besiktas. Tak jauh berbeda, Podolski yang sempat dipinjamkan ke Inter Milan kini membela Galatsaray.

Secara keseluruhan, kekuatan Jerman di pentas sepak bola Eropa kali ini bisa dibilang tak sekuat ketika meraih titel Piala Dunia dua tahun lalu.

Pasalnya, selain mengalami masalah cedera di sektor pertahanan, Loew harus mengangkat moral sejumlah pemain yang tak masuk daftar tim utama di klubnya masing-masing.

Namun, bukan tidak mungkin bagi Jerman untuk meraih trofi Eropa keempat mereka di tahun 2016. Sebelumnya, Tim Panser telah memenangkannya pada 1977, 1980, dan 1996. (jun)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER