Lahm Yakin Bakal Ada Juara Baru di Piala Eropa 2016
Jun Mahares | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2016 00:55 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan kapten tim nasional Jerman Philipp Lahm menyambut baik penambahan tim peserta Piala Eropa 2016. Peta persaingan diprediksi bakal semakin ketat dan berpeluang menghadirkan juara baru yang tak terduga.
Pesta sepak bola yang khusus melibatkan negara-negara Eropa mengubah format 16 negara menjadi 24 negara peserta.
"Tahun ini untuk pertama kalinya melibatkan 24 tim peserta dan secara keseluruhan saya yakin ini adalah sebuah hal yang positif," kata Lahm kepada Goal.
"Dengan makin banyaknya tim yang ambil bagian, maka makin banyak pendukung yang terlibat dan tertarik untuk merayakan turnamen ini."
Penambahan babak 16 besar juga dinilai sebagai beban yang cukup tinggi. Persaingan terjadi bukan hanya didominasi tim yang hebat tapi bagaimana memanfaatkan 23 pemain yang ada untuk memperebutkan titel tertinggi.
Bek Bayern Munich itu tak mau menebak tim juara sejak dini. Ia mengingatkan bahwa kejutan besar berpotensi terjadi di turnamen paling akbar di Benua Biru itu.
"Di dalam sepak bola, kejutan menjadi sesuatu yang memungkinkan. Pertama kali saya jadi pemain di Piala Eropa 2004, Yunani yang keluar sebagai juara. Sebuah tim yang tidak pernah diunggulkan orang," beber Lahm.
Yunani yang datang sebagai tim tak diperhitungkan justru berhasil memboyong gelar setelah setelah berhasil menaklukkan tuan rumah Portugal dengan skor tipis 1-0. Tim asuhan Otto Rehhagel itu sukses mengangkat trofi Henry Delauny, sebagai juara baru.
"Saya yakin bakal ada peristiwa yang tak terduga di musim panas ini," ujar Lahm yang ikut membawa Jerman meraih juara Piala Dunia 2014.
Lahm hanya bisa duduk manis di bangku penonton setelah resmi gantung sepatu di timnas Jerman. Ia lebih memilih untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda meski masih memiiki kualitas dan ketahanan fisik yang memadai. (jun)
Pilihan Redaksi |
"Tahun ini untuk pertama kalinya melibatkan 24 tim peserta dan secara keseluruhan saya yakin ini adalah sebuah hal yang positif," kata Lahm kepada Goal.
"Dengan makin banyaknya tim yang ambil bagian, maka makin banyak pendukung yang terlibat dan tertarik untuk merayakan turnamen ini."
Penambahan babak 16 besar juga dinilai sebagai beban yang cukup tinggi. Persaingan terjadi bukan hanya didominasi tim yang hebat tapi bagaimana memanfaatkan 23 pemain yang ada untuk memperebutkan titel tertinggi.
Bek Bayern Munich itu tak mau menebak tim juara sejak dini. Ia mengingatkan bahwa kejutan besar berpotensi terjadi di turnamen paling akbar di Benua Biru itu.
"Di dalam sepak bola, kejutan menjadi sesuatu yang memungkinkan. Pertama kali saya jadi pemain di Piala Eropa 2004, Yunani yang keluar sebagai juara. Sebuah tim yang tidak pernah diunggulkan orang," beber Lahm.
Yunani yang datang sebagai tim tak diperhitungkan justru berhasil memboyong gelar setelah setelah berhasil menaklukkan tuan rumah Portugal dengan skor tipis 1-0. Tim asuhan Otto Rehhagel itu sukses mengangkat trofi Henry Delauny, sebagai juara baru.
"Saya yakin bakal ada peristiwa yang tak terduga di musim panas ini," ujar Lahm yang ikut membawa Jerman meraih juara Piala Dunia 2014.
Lahm hanya bisa duduk manis di bangku penonton setelah resmi gantung sepatu di timnas Jerman. Ia lebih memilih untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda meski masih memiiki kualitas dan ketahanan fisik yang memadai. (jun)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK