Ambisi Turki Menjadi Kuda Hitam Penuh Kejutan

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2016 13:58 WIB
Seperti era Kesultanan Utsmaniyah yang menguasai Eropa, timnas Turki selalu memberikan kejutan setiap kali tampil di kejuaraan sepak bola antarnegara.
Turki lolos ke Piala Eropa 2016 sebagai peringat ketiga terbaik dalam kualifikasi Piala Eropa. (REUTERS/David W Cerny)
Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa dari pesepak bola Turki yang paling anda kenal di Piala Eropa mendatang?

Saya berani bertaruh anda akan lebih mengenal Arda Turan dibandingkan 22 pemain lain yang dibawa sang pelatih Fatih Terim ke Perancis. Turan adalah motor dari kreatifitas serangan Atletico Madrid (2011-2015) sebelum gelandang berusia 29 tahun itu memilih hengkang ke Barcelona pada musim panas 2015.

Tak heran, Turan pun menjadi harapan bagi negara yang merupakan bekas dari Kesultanan Utsmaniyah ini untuk berbicara banyak di Piala Eropa 2016. Terim pun menempatkan Turan sebagai kapten timnas, dibandingkan Mehmet Topal yang lebih tua, bermain di dalam negeri, serta memiliki posisi sebagai jangkar.

Selain Turan, Terim tak banyak membawa pemain yang merumput di luar negeri. Tercatat hanya ada tujuh pemain yang mencari uang di klub luar negeri termasuk Turan.

Dua di antaranya gelandang yang mengilap di Liga Jerman yakni Nuri Sahin (Borussia Dortmund) dan Hakan Calhanoglu (Bayer Leverkusen). Keduanya tentu saja akan menjadi bagian dari skuat inti asuhan Terim.

Persoalannya, akan seperti apakah formasi yang akan diterapkan pelatih berusia 62 tahun tersebut di Perancis?

Terim hanya membawa tiga penyerang ke Perancis. Dari sisi tersebut terlihat bahwa pria yang pernah menukangi Fiorentina dan Milan itu akan menempatkan satu penyerang sebagai ujung tombak.

Tiga penyerang itu: Cenk Tosun, 25, dari Besiktas; Burak Yilmaz, 30, dari Beijing Guoan; Emre Mor, 18, dari Dortmund.

Dari ketiga nama tersebut tak banyak yang mengenal. Ini berbeda dengan penyerang yang dibawa Terim pada 2008 silam di Austria-Swiss. Saat menjadi semifinalis itu penyerang Turki ada di deretan elite Eropa seperti Nihat Kahveci, Semih Senturk, dan Tuncay Sanli.

Kemudian ketika menjadi juara tiga Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang, penyerang Turki lebih populer lagi seperti Hasan Sas, Hakan Sukur, dan Ilhan Mansiz. Kahveci pun ikut kala itu.

Kejutan

Walaupun begitu, generasi baru skuat Turki ini memiliki ambisi untuk membuat kejutan di Perancis. Mereka tak ingin kalah dari sejarah. Setiap kali lolos ke putaran final kejuaraan antarnegara, Turki selalu membuat kejutan.

Pada Piala Dunia 2002--setelah terakhir kali tampil pada 1954--Turki keluar sebagai juara ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Korea Selatan.
Timnas Turki selalu menjadi tim mengejutkan di putaran final kejuaraan sepak bola antarnegara. (REUTERS/Umit Bektas)
Kemudian pada Piala Eropa 2008, Turki kembali finis di tempat yang sama. Turki bahkan hampir bisa mencapai final, karena Jerman harus susah payah mengalahkankan mereka. Jerman menang 3-2 berkat gol Philipp Lahm di ujung waktu pertandingan.

Dan, pelatih Turki di Piala Eropa 2008 itu adalah Terim. Juru taktik yang sempat mengejutkan Eropa dengan membawa Galatasaray jadi juara Piala UEFA (sekarang Liga Europa) 1999/2000.

Seperti yang ditulis awal, Terim diduga akan memanfaatkan satu penyerang di lapangan hijau. Penyerang itu akan disokong tiga gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1, atau satu gelandang serang dalam formasi 4-4-1-1, atau pula diapit dua winger dalam formasi agresif 4-3-3. Itu tergantung lawan yang akan dihadapi.

Di Piala Eropa 2016 Turki berada dalam grup D bersama juara bertahan Spanyol, Kroasia, dan Republik Ceko.

Laga pertama adalah menghadapi Kroasia di Stadion Parc des Princes pada 12 Juni 2016, menyusul Spanyo, dan terakhir Republik Ceko.

Tim terakhir merupakan korban keganasan Turki di babak kualifikasi. Setelah mengalahkan Belanda 3-0, Turki menghancurkan Ceko di hadapan rakyat sendiri di Praha dengan skor 2-0.

Fatih Terim membawa Turki ke semifinal Piala Eropa 2008. (REUTERS/Murad Sezer)

Komposisi Pemain

Di bawah mistar gawang, Terim akan mempercayakannya kepada Volkan Babacan. Kiper Istanbul Basaksehir itu merupakan pemain yang memiliki caps terbanyak di antara tiga kiper.

Pada posisi belakang, saat laga uji coba terakhir melawan Slovenia Terim menempatkan Topal di belakang berpasangan dengan Hakan Balta. Topal adalah pemain inti di posisi itu dalam lima pertandingan terakhir Turki.

Di posisi jangkar sebagai pengganti Topal adalah Selcuk Inan. Inan berduet bersama gelandang muda Fenerbahce yang sedang naik daun, Ozan Tufan, 21. Tufan memiliki kemampuan untuk bermain sebagai deep-lying playmaker, dan juga dinamis dalam bergerak. Di Turki, Tufan bahkan disebut-sebut sebagai titisan Emre Belozoglu.

Pelapisnya? bisa Sahin ataupun Oguzhan Ozyakup yang memperkuat Besiktas. Pemain yang pernah membela tim junior Belanda itu  pun bisa diplot sebagai gelandang serang, tapi di tempat itu persaingan lebih ketat.

Untuk memandu serangan, Terim memiliki Turan, Calhanoglu, dan Yunus Malli. Agak melebar, Terim memiliki Okay Sahan dan Volkan Sen yang bermain sebagai winger.

Penyerang Dortmund yang tengah diincar Liverpool, Mor, pun bisa diplot sebagai winger.

Terakhir, andalan inti di lini depan, Terim sepertinya akan memplot penyerang Besiktas Cenk Tosun.

Burak Yilmaz, penyerang veteran yang bermain di China, memang lebih banyak dalam caps dan gol. Namun pria berusia 30 itu tampak akan diplot sebagai pelapis mengacu pada lima pertandingan terakhir Turki.

Prakiraan Formasi 4-2-3-1

Volkan Babacan; Gokhan Gonul, Mehmet Topal, Hakan Balta, Caner Erkin; Selcuk Inan, Ozan Tufan; Hakan Calhanoglu, Oguzhan Ozyakup, Arda Turan, Cenk Tosun.

(kid)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER