Demi Ibrahimovic, Demi Swedia di Piala Eropa

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jun 2016 20:04 WIB
Target realistis Swedia untuk lolos dari Grup E adalah peringkat tiga terbaik, atau skuat itu memilih bangga menempatkan Ibra sebagai topskor sepanjang masa.
Timnas Swedia masih mengandalkan Zlatan Ibrahimovic sebagai kapten sekaligus penyerang Swedia di Piala Eropa 2016. (Getty Images/Stephen Pond)
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Swedia selalu bermain di putaran final Piala Eropa sejak 2000 lalu. Namun, raihan terbaik dalam empat ajang terakhir adalah perempat final saat di Portugal pada 2004 silam.

Selebihnya, Swedia tak bisa lolos dari fase grup. Prestasi terbaik Swedia di Piala Eropa adalah semifinal saat ajang tersebut digelar di rumah sendiri, 1992--sekaligus untuk kali pertama Swedia bermain di putaran final.

Kini, pada putaran final Piala Eropa 2016, timnas Swedia akan berada di Grup E bersama dengan Belgia, Italia, dan Republik Irlandia.

Di atas kertas, Republik Irlandia ada di bawah Swedia. Namun dua tim lainnya, Belgia dan Italia, akan menyulitkan tim asuhan Erik Hamren untuk keluar dari grup E.

Zlatan Ibrahimovic, kapten sekaligus penyerang, akan menjadi andalan utama Hamren untuk mendongrak moral skuat Skandinavia tersebut.

Pada uji coba terakhir, saat melawat ke Wales, Swedia menang telak 3-0.  Tiga gol itu didapat dari Emil Forsberg, Mikael Lustig, dan penyerang muda John Guidetti.

Ibra memang tak mencetak gol, namun skor pembuka yang dicetak Forsberg itu merupakan buah assist dari pemain yang berada di lapangan selama 61 menit tersebut.

Dalam uji coba sebelumnya ketika Ibra tak bermain, Swedia bermain tanpa gol dengan Slovenia di hadapan rakyat sendiri.

Memang tak dapat diyakinkan itu karena ketidakhadiran Ibra, namun melihat jumlah gol yang telah ditoreh Ibra itu seolah menjadi sebuah kesimpulan yang bisa dibenarkan.

Sejauh ini Ibrahimovic merupakan pencetak gol terbanyak bagi timnas Swedia dengan 62 gol. Ia juga merupakan top skor terbanyak kedua sepanjang sejarah Piala Eropa, yakni enam gol. Ibrahimovic berbagi tahta dengan kapten timnas Portugal, Cristiano Ronaldo. Baik Ronaldo, maupun Ibra pun bisa mencetak rekor terbaru dalam Piala Eropa yakni selalu mencetak gol di empat ajang berturut-turut.

Zlatan Ibrahimovic, 34, di ambang rekor gol sepanjang masa Piala Eropa. (REUTERS/Ruben Sprich)
Jika memang tak bisa melangkah lebih jauh, rakyat Swedia tentu berharap dapat bangga karena salah satu dari putra bangsanya menjadi top skor sepanjang sejarah Piala Eropa.

Ibra butuh mencetak setidaknya tiga gol untuk berada di puncak top skor bersama Michel Platini. Mantan Presiden UEFA itu merupakan top skor sepanjang sejarah dengan sembilan gol di Piala Eropa 1984.

Tentu, Ibra harus mencetak empat gol jika ingin menyalip Platini di puncak top skor sepanjang sejarah, dengan catatan Ronaldo tak melakukan hal serupa.

Jadi, kiprah di Perancis nanti bukan hanya untuk prestasi timnas Swedia, juga untuk prestasi Ibrahimovic yang juga membanggakan rakyat negara Skandinavia tersebut.

Apalagi sepertinya sulit bagi Swedia untuk keluar dari Grup E melewati Italia dan Belgia yang lebih difavoritkan.

Jika banyak gol dicetak, Swedia bisa berharap lolos ke fase gugur sebagai satu dari empat peringkat ketiga terbaik dari enam grup.

Formasi Klasik

Swedia susah payah untuk bisa lolos ke putaran final Piala Eropa 2016. Tim itu membutuhkan kemenangan atas Denmark di babak playoff dengan agregat 4-3.

Di putaran final Piala Eropa mendatang, Hamren tampaknya akan tetap menggunakan formasi klasik 4-4-2. Ibrahimovic menjadi tumpuan di lini depan, dan tandem utamanya adalah penyerang utama Panathinaikos, Marcus Berg.
Pelatih timnas Swedia Erik Hamren dipenuhi tantangan membawa Swedia keluar dari Grup E di antara tim favorit Italia dan Belgia. (Reuters/TT News Agency/Erik Nylander)
Berg, 29, kerap jadi pilihan utama Hamren dalam uji coba maupun fase kualifikasi Piala Eropa untuk mendampingi Ibrahimovic.

Pria yang pernah memperkuat Hamburg SV dan PSV Eindhoven itu sejauh ini telah mencetak 10 gol dari 38 penampilan. Duetnya bersama Ibra pun cukup apik dalam memberi kemenangan bagi Swedia di fase kualifikasi.

Untuk cadangan, Hamren memiliki penyerang muda yang mencuat bersama Celta Vigo, John Guidetti, 24. Guidetti merupakan salah satu aktor kunci bagi keberhasilan Swedia menjuarai Piala Eropa U21.

Di partai final pada 1 Juli 2015 itu, Guidetti dkk mengalahkan Portugal di partai final setelah melewati babak adu penalti. Di kejuaran tersebut, Guidetti terus bermain sejak fase grup, mencetak dua gol, dan menyumbang satu assist.

Bersama timnas senior, Guidetti sendiri baru mencetak satu gol dari sembilan penampilan.
Di lini tengah, Hamren akan mengandalkan Kim Kallstrom sebagai jangkar. Pria berusia 33 tahun itu cukup membuktikan dirinya memiliki kemampuan untuk itu. Ia merupakan pemain inti bagi Lyon (2006-2012) sebelum hengkang ke Spartak Moscow.

Pria yang kini memperkuat klub Swiss, Grasshopper, itu kemungkinan besar akan ditemani gelandang sentral Hamburg SV, Albin Ekdal. Apalagi Ekdal sudah hapal dengan permainan Italia karena ia pernah berkecimpung di sana bersama Juventus, Siena, Bologna, dan Cagliari (2008-2015).

Pilihan lainnya adalah Oscar Hiljemark. Mantan kapten timnas U21 itu pun paham sepak bola bertahan Italia, dan menyerang Belgia ala Belanda karena saat ini memperkuat Palermo, dan pernah bermain di PSV Eindhoven.

Kemudian di sayap, Forsberg, serta winger Olympiacos Jimmy Durmaz menjadi pilihan utama. Pelapisnya adalah gelandang senior Sebastian Larsson dan Erkan Zengin.

Di belakang, tumpuan pertahanan akan diberikan kepada kiper senior Andreas Isaksson dan kuartet bek Lustig, Andreas Granqvist, Erik Johansson, dan Martin Olsson.

Perkiraan Formasi Pemain

(4-4-2)

Andreas Isaksson; Mikael Lustig, Andreas Granqvist, Erik Johansson, Martin Olsson; Jimmy Durmaz, Kim Kallstrom, Albin Ekdal, Emil Forsberg; Zlatan Ibrahimovic, Marcus Berg.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER