Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarah tercipta pada pertandingan Grup A Piala Eropa 2016 antara Swiss melawan Albania di Stade Bollaert-Delelis, Lens, Sabtu (11/6). Untuk kali pertama dalam sejarah Piala Eropa pasangan adik-kakak menjadi lawan.
Adalah Taulant Xhaka dan Granit Xhaka yang mencetak sejarah itu. Keduanya sama-sama lahir di Swiss dari orang tua asal Albania. Taulant dan Granit belum lahir ketika kedua orang tuanya pindah dari Kosovo ke Swiss.
Granit awalnya tertarik memperkuat timnas Albania, namun tim berjuluk Shqiponjat itu tidak pernah tertarik memanggil gelandang yang musim depan memperkuat Arsenal tersebut.
Taulant kemudian mendapat saran dari adiknya, Granit, untuk tidak mengulangi kesalahan membela Swiss. Taulant yang saat ini bermain untuk FC Basel, melakoni debut bersama timnas Albania pada 7 September 2014 ketika melawan Portugal.
Seperti dikutip dari situs resmi UEFA, Taulant dan Granit adalah pasangan adik-kakak pertama yang menjadi lawan di ajang Piala Eropa. Menariknya pelatih Albania, Giovanni De Biasi, menaruh Taulant di posisi sayap kanan saat melawan Swiss.
Perubahan posisi itu membuat Taulant bertemu langsung dengan Granit di atas lapangan. Padahal posisi asli Taulant adalah gelandang tengah.
 Granit (kiri) meminta kakaknya, Taulant, untuk memperkuat timnas Albania. (REUTERS/Darren Staples) |
Meski Granit dan Swiss akhirnya yang memenangi pertandingan, tidak ada dendam antara kedua adik-kakak tersebut. Taulant dan Granit tetap terlihat saling berbicara dan tertawa di atas lapangan setelah pertandingan usai.
"Ini pertandingan spesial bagi keluarga saya, dengan dua saudara bermain untuk tim yang berbeda. Ini sangat spesial, mungkin lebih spesial bagi saya karena menang, daripada untuk Taulant," ujar Granit seperti dilansir situs resmi UEFA.
Sementara Taulant mengataskan, "Adik saya dan saya memberikan segalanya. Sebelum pertandingan saya berkata kepadanya kalau ini hanya pertandingan sepak bola. Tidak kurang dan tidak lebih."
(har)