Jakarta, CNN Indonesia -- Menutup fase grup menjadi runner-up Grup B, timnas Inggris memiliki sejumlah pekerjaan rumah sebelum tampil di babak 16 besar. Salah satu pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi adalah kemampuan mencetak gol.
Tiga pertandingan Grup B dilalui Inggris dengan hanya mencetak tiga gol. Satu gol Eric Dier ketika melawan Rusia, dan dua gol yang dicetak masing-masing oleh Jamie Vardy dan Daniel Sturridge ketika menang 2-1 atas Wales.
Torehan tiga gol terbilang sangat minim bagi Inggris. Pasalnya, Inggris besutan Roy Hodgson menjadi salah satu tim dengan rata-rata usaha tendangan/sundulan ke gawang lawan tertinggi.
Seperti dikutip dari situs resmi UEFA, Inggris memiliki rata-rata 18,5 percobaan ke gawang lawan di fase grup. Total Inggris memiliki 37 usaha membobol gawang lawan, dengan 10 di antaranya mengarah ke sasaran atau on target.
Namun, dari 10 shot on target itu, hanya tiga yang membuahkan gol. Wayne Rooney menjadi pemain Inggris yang memiliki shot on target terbanyak, yakni tiga, namun kapten tim Tiga Singa itu justru belum mencetak gol.
Betapa tidak jelinya Inggris di depan gawang lawan terlihat jelas ketika melawan Slovakia. Mereka memiliki sekitar tujuh peluang emas, termasuk lima shot on target, namun tidak ada yang membuahkan hasil.
Vardy di babak pertama tinggal berhadapan dengan kiper Slovakia, Matus Kozacik, namun gagal mencetak gol. Begitu juga dengan peluang Adam Lallana di babak pertama, serta Nathaniel Clyne dan Dele Alli di babak kedua.
Jika Hodgson tidak mampu mengubah timnya menjadi lebih jeli dalam melakukan penyelesaian akhir di fase gugur, maka langkah Inggris kemungkinan besar hanya akan mencapai babak 16 besar.
Sebagai runner-up Grup B, Inggris akan menghadapi runner-up Grup F di babak 16 besar. Timnas Portugal merupakan salah satu tim yang berpeluang menjadi lawan Inggris.
(har)