Jakarta, CNN Indonesia -- Cristiano Ronaldo diharapkan pelatih Portugal Fernando Santos bisa lebih agresif di depan gawang lawan saat menghadapi Polandia pada laga perempat final Piala Eropa 2016 di Stade Velodrome, Marseille, Kamis (30/6).
Ronaldo hanya mampu melakukan satu tendangan ke gawang lawan ketika menghadapi Kroasia pada babak 16 besar di Lens, Sabtu (25/6). Satu tendangan itu kemudian berbuah menjadi gol Ricardo Quaresma yang menentukan kemenangan Portugal atas Kroasia.
Santos berharap hal itu tidak terjadi lagi ketika Portugal melawan Polandia. Sebagai andalan Portugal untuk membobol gawang lawan, Ronaldo diharapkan Santos lebih agresif melawan Polandia, melakukan lebih banyak tendangan ke gawang lawan.
"Kami lebih ingin Ronaldo melakukan 15 tendangan dan mencetak sepuluh gol. Tapi, lawan tidak membiarkan dia melakukannya. Dalam latihan dan pertandingan, penting bagi pemain kami untuk menjalankan peran masing-masing," ujar Santos seperti dikutip dari
ESPN FC.
Ronaldo tidak mampu berbuat banyak ketika menghadapi Kroasia dan gagal menambah dua gol yang dicetaknya ketika melawan Hungaria. CR7 memasuki pertandingan melawan Polandia untuk menyamai atau melewati rekor sembilan gol Michel Platini di putaran final Piala Eropa.
Dengan torehan delapan gol, Ronaldo hanya terpaut satu gol dari rekor Platini. Namun, bagi gelandang Portugal Adrien Silva, dengan atau tanpa gol, Ronaldo sangat dibutuhkan Seleccao das Quinas.
"Ronaldo sangat penting bagi kami. Dia ada bersama kami, dalam penampilan terbaik. Dia tidak hanya mencetak gol, tapi juga ebrmain untuk tim. Dia kapten kami dan pemain luar biasa," ucap Silva.
Mengenai pemain Polandia yang harus diwaspadai, Silva memilih Robert Lewandowski. Meski bomber Bayern Munich itu belum mencetak gol, Silva yakin Lewandowski selalu membahayakan lini pertahan lawan.
"Satu-satunya cara kami menggagalkan penampilan Lewandowski adalah bekerja sebagai tim," ujar Silva.
(har)