Jakarta, CNN Indonesia -- Bek andalan Portugal, Pepe, menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di lapangan ketika Cristiano Ronaldo tak bisa melanjutkan pertandingan secara penuh di final Piala Eropa 2016.
Tak bisa dimungkiri mental skuat Portugal sempat ambruk seketika setelah Ronaldo harus keluar lapangan sejak menit ke-25. Megabintang Real Madrid itu mengalami cedera otot paha dan akhirnya digantikan Ricardo Quaresma.
Pepe pun berupaya menjaga motivasi rekan-rekannya di lapangan untuk tetap fokus menjaga asa juara. Sebuah mimpi terbesar yang juga menjadi impian Ronaldo.
Pemain bertahan 33 tahun itu mengaku mulai menularkan motivasi kepada rekan-rekannya di lapangan dengan satu tekad. Yaitu, mempersembahkan juara untuk sang kapten tim, Ronaldo.
"Ini sangat sulit karena kami kehilangan pemain utama kami dan menggantungkan harapan kami pada dia yang memiliki kemampuan mencetak gol di setiap saat," kata Pepe seperti dikutip dari laman resmi UEFA.
"Ketika dia tidak bisa meneruskan pertandingan, saya mencoba untuk mengingatkan kepada rekan setim bahwa kita harus memenangkan pertandingan ini untuknya."
"Pelatih juga memimpin kami dengan sangat baik. Pergantian pemain juga datang pada waktu yang tepat. Kami telah menuangkan darah, keringat, dan air mata pada laga ini."
Portugal pun akhirnya berhasil melepas kutukan tanpa mahkota di ajang turnamen internasional setelah berhasil menjuarai Eropa 2016. Selecao das Quinas memastikan diri sebagai kampiun setelah menaklukkan Perancis di parti puncak dengan skor 1-0.
Gol kemenangan Portugal dicetak oleh Eder pada menit ke-109 atau di babak kedua masa perpanjangan waktu. Tendangan keras striker Lille itu berhasil menggetarkan jala gawang Perancis yang dikawal Hugo Lloris.
"Kami telah menuliskan sebuah halaman brilian di dalam buku sejarah sepak bola Portugal."
Pepe pun dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga final. Selain cekatan dalam menjaga wilayah pertahanannya, ia juga memberikan pengaruh besar untuk menjaga motivasi dan mental.
(jun)