Jakarta, CNN Indonesia -- Dibalik gemerlapnya film-film produksi Hollywood ternyata ada kesenjangan antara artis kulit putih dan non kulit putih. Hasil penelitian terbaru memperlihatkan film garapan pusat industri film terbesar di dunia itu dianggap kurang mewakili keberadaan kelompok minoritas di negara Paman Sam tersebut.
Studi menunjukkan, hanya 4,9 persen aktor berdarah Hispanik yang mendapat peran utama di film Hollywood. Aktor berkulit hitam pun tidak mendapat kesempatan yang lebih baik.
Tercatat hanya 14,1 persen film yang menempatkan aktor kulit hitam sebagi pemeran utama, sedangkan 17 persen film Hollywood malah sama sekali tidak terdapat karakter yang diperankan oleh aktor berkulit hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini sendiri dilakukan oleh University of Southern California kepada hampir 4000 karakter yang ada dalam 100 film terlaris Hollywood sepanjang tahun 2013 lalu.
Hal ini seolah-olah menafikan kesuksesan film bertemakan perbudakan bangsa kulit hitam, 12 Years A Slave.
Meskipun berhasil menyabet Piala Oscar tahun 2014, namun dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa karakter yang diperankan oleh artis berkulit hitam di film-film layar lebar ternyata hanya bertambah 1,1 persen semenjak tahun 2007.
Disamping itu, laporan penelitian tersebut juga menyebutkan bila sebuah film disutradarai oleh sutradara berkulit hitam maka semakin besar kesempatan bagi para bintang film non kulit putih untuk mendapat peran utama.
“Keberagaman di kursi sutradara akan mempengaruhi apa yang akan penonton lihat di layar,” tulis laporan tersebut seperti dilansir dari BBC.
***
Steve McQueen, sutradara film
12 Years A Slave, menjadi sutradara kulit hitam pertama yang berhasil meraih Oscar. Namun hal ini dipandang belum memberikan perubahan yang berarti bagi kesempatan tampilnya artis non kulit putih di film-film garapan Hollywood.
“Ras Hispanik adalah kelompok yang paling tidak terwakili,” demikian hasil laporan penelitian tersebut. Padahal, data menunjukkan seperempat tiket film di seluruh Amerika Serikat ternyata dibeli oleh masyarakat ras ini.
Kenyataan ini menunjukkan ada kesenjangan antara kondisi demografi sesungguhnya di Amerika Serikat yang sangat beragam dengan apa yang ditampilkan di film layar lebar yang cenderung didominasi artis berkulit putih.
Selain dalam hal kesempatan tampil, ada persoalan stereotip yang ditemukan dalam penelitian University of Southern California. Mayoritas aktris berdarah Hispanik digambarkan lebih sensual dibandingkan aktris dari golongan lain.
Lebih dari 37 persen aktris Hispanik ditampilkan dalam kondisi telanjang maupun setengah telanjang.
Walaupun masih dibelit masalah keragaman etnis, setidaknya keberhasilan McQueen menyabet Oscar bisa menjadi penawar atas kegagalan film bertema serupa pada Piala Oscar 2013,
Django Unchained. Keberhasilan ini juga memberi harapan bagi berjayanya film yang dibintangi artis-artis berkulit hitam di tahun-tahun mendatang.