Benedict Cumberbatch Perankan Pahlawan Perang Dunia II

Jakarta, CNN Indonesia --
Mungkin tidak banyak yang tahu Alan Turing, matematikawan Inggris yang berhasil memecah kode saat Perang Dunia II. Jutaan orang berhasil diselamatkan berkat kejeniusannya. Namun, kerjanya dalam memecahkan kode Enigma milik Jerman tetap rahasia sampai puluhan tahun.

Seiring dengan berakhirnya perang, Turing juga mengakhiri hidupnya dengan tragis pada usia 41 tahun. Ia memutus hidupnya setelah dinyatakan bersalah karena homoseksual dan dijatuhi hukuman pengebirian kimia.

Aktor Inggris Benedict Cumberbatch diharapkan dapat membawa kembali kemenangan dan tragedi hidup Turing dengan film barunya The Imitation Game. Film ini ditunggu-tunggu dalam Festival Film Toronto, yang akan ditayangkan pada Selasa ini. Film ini telah menerima pujian setelah distributor The Weinstein Co. memberikan sedikit bocoran pada Festival Film Telluride.

Cumberbatch langsung memberikan jawaban "ya" untuk memerankan Turing. "Ada beban besar, sebuah tanggung jawab," kata Cumberbatch pada Reuters, Minggu lalu. "Ia adalah seorang pria luar biasa. Namun sayangnya prestasinya tidak dikenal banyak orang," katanya.

Ia memerankan Turing yang canggung dan menyebalkan. Film ini juga menceritakan bagaimana Turing ditekan oleh pemerintah Inggris. Dan ketika ia tidak mendapat dukungan untuk mesinnya, ia mengirim surat ke Perdana Menteri Winston Churchill yang ternyata mengabulkan permintaannya.

Sensasi Humor

Menurut sutradara Mortem Tyldum, Cumberbatch punya karisma luar biasa. "Ketika melihat wajahnya Anda akan merasakan bahwa matanya bercerita mengenai banyak hal," katanya.

Keira Knightley memerankan matematikawan Joan Clarke, di mana ia masuk ke tim yang sama dengan Turing dan kemudian menjadi tunangannya, meskipun kemudian Turing menyatakan dirinya homoseksual.

Tyldum, seorang berkebangsaan Norwegia terkenal karena film  Headhunters pada 2011. "Orang berkata bahwa film ini akan jadi cerita sedih, dan saya rasa tidak begitu. Kami ingin membuat film yang menghibur. Ada banyak humor di dalamnya, dan menurut saya ini adalah film tentang harapan."

Cumberbatch mengatakan humor dalam film ini memang mencerminkan Turing, di mana keponakan Turing menggambarkannya sebagai pria yang sangat lucu dalam cara yang sangat 'garing'. Ia bahkan bercanda tentang penyuntikan estrogen saat pembacaan hukuman.

Humor jugalah yang meringankan suasana hati tim yang ditugaskan memecahkan jutaan kombinasi kode Jerman saat perang berlangsung.

Matematika dan mesin pemecah kode akan memenuhi kepala para penonton. Namun, para aktor mengatakan mereka tidak mengerti meski telah mencoba usaha terbaiknya.

"Benedict mengerjakan teka-teki yang artinya sungguh samar, dan dia jauh di depan saya. Namun kenyataannya kami semua hanya berpura-pura," ungkap Knightley.