Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas permainan video membuat beberapa sutradara tertarik mengangkat kisahnya ke layar lebar. Mayoritas, judulnya disamakan agar menarik perhatian para penggemar fanatik.
Beberapa memang tak lekang waktu, seperti
Tomb Raider dan
Resident Evil. Yang disebut terakhir, bahkan berkali-kali dibuat kelanjutannya, dengan menonjolkan tokoh wanita Alice sebagai pemeran utama. Namun, tidak sedikit film-film itu yang juga
melempem.Kritikus menilainya tak sesuai cerita asli dalam permainan video, dan mengecewakan ekspektasi para penggemarnya. Pemainnya juga disebut kurang mampu mengeksplorasi karakter fiktif mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip berbagai sumber, berikut film-film yang diangkat dari permainan video.
Lara Croft: Tomb Rider
Angelina Jolie menjelma jadi Lara Croft, tokoh wanita kuat dan seksi dalam film
Tomb Raider. Seperti dalam permainan videonya, Croft juga hobi mengoleksi artefak langka. Konflik terjadi saat jimat kuno yang disimpan mendiang ayahnya di dalam rumah, dicuri kelompok Illuminati.
Atas wasiat sang ayah, Croft harus menemukannya. Ada beberapa perbedaan antara film dengan permainan video dan komiknya. Yang paling mendasar, adalah kematian kedua orangtua Croft.
Pemilihan Jolie untuk memainkan Croft juga menuai kritik. Pertama, tubuhnya dianggap tak sesuai untuk memerankan Croft yang berdada besar. Kedua, aktris Amerika dianggap tak layak memerankan karakter Inggris. Agar lebih seksi, Jolie menggemukkan tubuhnya.
Soal ukuran dada, ia mengaku menggunakan bra yang lebih besar. “Saya berukuran 36C dan Lara 36D. Dia satu
cup lebih besar dari saya. Kami memberi bantalan pengisi agar ukurannya sesuai. Menggunakan bra yang baik dan sesuai, sangat membantu,” kata Jolie dalam sebuah wawancara.
Sukses saat pertama rilis tahun 2001, film Tomb Raider kembali muncul sekuelnya pada 2003.
Resident EvilSerial
video game Resident Evil juga dibuat film layar lebar. Milla Jovovich yang dipilih memerankan Alice, pahlawan wanita yang terbangun dengan amnesia. Ia harus memerangi penyebaran virus yang diteliti Umbrella Corporation. Mereka yang terkena virus itu, bisa menjadi zombie, kecuali Alice.
Kritikus menilai film itu kurang sesuai dengan permainan videonya. Sebab, banyak karakter yang seharusnya protagonis justru tak ditampilkan.
Resident Evil terlalu fokus pada Alice sebagai tokoh utama. Sebaliknya, tokoh Alice yang diperakan Jovovich tak “diterima” dalam permainan.
“Mereka menggunakan bagian dari film untuk permainannya. Tapi entah kenapa, mereka tidak meletakkan karakter saya, Alice. Itu menyedihkan, karena saya biasa bermain
Resident Evil bersama adik saya beberapa tahun lalu, dan sangat menyenangkan jika ada di dalamnya,” ujar Jovovich.
Film ini juga sukses di pasaran, dan dibuat berseri. Sejak pertama muncul tahun 2002, sudah ada kelanjutannya di tahun 2004, 2007, 2010, dan 2012. Jovovich masih menjadi pemeran utamanya.
Mortal KombatMortal Kombat pernah menjadi permainan video yang sangat seru. Ia mengumpulkan para jagoan untuk adu kemampuan dalam turnamen. Beberapa tokoh jagoan muncul, seperti Liu Kang, Sonya Blade, Kitana, Shang Tsung, dan lainnya. Sebagai tuan rumah, adalah Shao Khan.
Permainan itu pertama diangkat menjadi film tahun 1995. Dua tahun kemudian, muncul kelanjutan film
Mortal Kombat. Permainan itu juga dibuat serial televisinya.
Assassin’s CreedPermainan yang terdiri atas beberapa babak pertandingan ini tenar di
Playstation, Wii, Xbox, serta komputer dengan berbagai operasi. Sejatinya,
Assassin’s Creed diinspirasi dari novel karya penulis Slovenia, Vladimir Bartov. Sebagian menilai, itu merupakan cikal bakal
Prince of Persia.
Dari novel ke permainan video,
Assassin’s Creed melanjutkan perjalanan ke layar lebar. Film berjudul serupa rencananya akan dirilis tahun 2015 mendatang. Secara umum, Assassin berkisah soal pertarungan dua pahlawan masa kolonial, yakni kelompok Assassin dan Templar.
Film yang benar-benar diangkat dari permainan baru rilis 2015, namun sudah banyak karya layar lebar yang menyandang nama Assassin.
Prince of Persia: The Sands of TimeTiga seri permainan video Prince Persia dirangkum dalam film yang dibintangi Jake Gyllenhaal ini. Gemma Arterton memerankan Putri Tamina, sedang Ben Kingsley menjadi Nizam. Ditambah Alfred Molina sebagai Sheik Amar, mereka menjadi bintang utama dalam film garapan sutradara Jerry Bruckheimer ini.
Para kritikus menyorot film ini, yang akhirnya gagal dalam
box office dalam negeri. Namun,
Prince of Persia: The Sands of Time masih menjadi film adaptasi
video game terlaris.
Need for SpeedFilm tentang balapan mobil mewah bukan hanya
Fast and Furious. Dari permainan video,
Need for Speed muncul di layar lebar. Seperti biasa, gaya hidup glamor, mobil mewah berkecepatan tinggi, dan wanita menjadi daya tarik utama film. Film ini dibintangi Aaron Paul dan Dominic Cooper.
Film dirilis Maret 2014 lalu dalam format bioskop biasa, 3D, dan IMAX. Secara global,
Need for Speed laku keras. Tercatat, film itu meraih penghasilan terbesar US$ 213,2 juta (sekitar Rp2,5 triliun).
Ada sebagian ulasan positif dan negatif untuk Need for Speed. Kritikus yang menilai dengan negatif menganggap, film itu mengekor
Fast and Furious. Namun, ada pula yang menilainya lebih lembut dan sederhana ketimbang intensitas
Fast and Furious. Paul pun dinilai menarik dan seksi.
Double DragonKisah si kembar Billy dan Jimmy Lee yang masing-masing punya potongan kalung naga, rupanya juga terinspirasi dari permainan video. Film tahun 1994 itu didasari permainan dengan judul sama. Sebagai Billy dan Jimmy Lee, sutradara James Yukich mendapuk aktor Scott Wolf dan Mar Dacascos.
Sayang, film itu tidak sukses.
Washington Post menilai film itu mengecewakan penggemar permainan videonya. Bahkan yang fanatik sekalipun, hanya memberi satu dari lima bintang. Ulasan yang ada di
Rotten Tomatoes pun hampir seluruhnya buruk.
Dari 11 ulasan, hampir semua menganggap
Double Dragon punya alur cerita yang terlalu sederhana dan dialog murahan.
Double Dragon pun menjadi film adaptasi permainan video yang terburuk sepanjang masa. Terbukti, tahun 2009
Double Dragon masuk daftar film permainan video terburuk.