Jakarta, CNN Indonesia -- Mengukir namanya di pentas musik di Tanah Air selama tiga dekade, menjadikan publik begitu familiar dengan sosok Chrisye dan sederet mahakarya nyanyian indahnya. Tak hanya itu, publik pun tak asing dengan gaya panggungnya yang “wagu.” Untuk pertama kali, Chrisye “tampil” dengan sederet
hits tanpa gaya wagu yang menjadi ciri khasnya. Lagu-lagunya dikemas dalam pertunjukan
Seberkas Cahaya yang menampilkan lantunan Tohpati Orchestra dengan liukan para balerina Balletomane. Pertunjukan ini merupakan tantangan tersendiri bagi Jasin Dionisius, art director. “Lagu Chrisye yang saya kenal mungkin hanya
Cintaku,” kata Jasin saat diwawancarai CNN di Galeri Indonesia Kaya di sela konfrensi pers
A Ballet Tribute to Chrisye. Jasin lantas memohon pada Yanti Noor, istri Chrisye (almarhum), untuk mendapatkan karya lengkap pria yang menikahinya pada 1982. “Tolong kasih saya album lengkapnya Mas Chrisye, dan saya dengar,” katanya. Begitu didengarkan, Jasin merasakan nuansa berbeda pada lagu-lagu milik musisi bernama lengkap Christian Rahardi. “Dari nuansa-nuansa itulah akhirnya saya bisa menciptakan karya-karya tarian balet ini,” Jasin menjelaskan. Balet sendiri adalah tarian universal. Teknik tarian klasik ini, menurut Jasin, dapat ditarikan dengan segala jenis lagu. Saat penari mendalami tarian klasik, dia akan lebih mudah menarikan segala jenis irama. “Sebetulnya
basic dari musik-musik yang sekarang ada, seperti musik pop, berawal dari musik klasik,” kata Jasin tentang proses membuat koreografi tarian balet klasik dengan iringan musik pop Chrisye. Sebagai pekerja bidang seni, mendalami musik untuk mendapatkan makna yang tersirat dalam lagu adalah penting. Ketika penari memahami arti yang terkandung dalam sebuah lagu, berikutnya dia harus bisa mengambil intisari untuk mengolah gerak. Dari 15 lagu terpilih, Jasin menempatkan lagu
Cintaku yang berirama dinamis sebagai penutup. Lagu itu menggambarkan akhir bahagia dari kisah cinta sepasang anak manusia.
Tiada ada yang kuasa melebihi indahnya nikmat bercinta... Pergelaran balet ini mengisahkan perebutan cinta. Walaupun ada pihak lain yang berusaha merebut paksa dengan berbagai cara, kekuatan cinta sejati dapat membalikkan roman yang ada. “Jadi cinta sejati itu akhirnya memang sudah menjadi sebuah takdir yang digariskan oleh Tuhan. Lagu
Cintaku sebagai penutup yang menggambarkan akhir bahagia cinta,” kata Jasin. Menciptakan tarian dengan iringan mahakarya Chrisye menjadi pembelajaran baru bagi Jasin. Beruntung, Yanti memberikan album lengkap sejak awal Chrisye jadi penyanyi, termasuk “lagu-lagu yang sebetulnya tidak dijual di umum,” Jasin memungkas perbincangan.
Proses Kreatif Seberkas Cahaya memadukan tarian balet klasik, kontemporer, dan jazz. Saat pertama kali Balletomane asuhannya ditunjuk untuk memainkan pergelaran ini, Jasin langsung memilih penari yang membawakan pergelaran balet dengan lagu Chrisye. “Karena saya bisa menilai dengan penari ini saya bisa membuat koreografi lebih untuknya,” kata Jasin. Pemilihan penari pun dilakukan berdasarkan karakter masing-masing penarinya. “Oh, penari ini harusnya menari kontemporer. Jadi saya membuat penari itu lebih menonjol di tarian kontemporernya. Seperti pada lagu
Ketika Tangan dan Kaki Berkata, itu adalah tarian kontemporer,” Jasin menjelaskan. Latihan berlangsung sekitar dua bulan. Karena kesibukannya, penari utama melakukan latihan empat kali seminggu. “Sebetulnya enggak cukup,” ucap Jasin. “Kalau mau bagus harusnya satu minggu full. Tapi mereka adalah penari hebat. Saya puas.” Jasin mengakui kesulitan terbesar mewujudkan kesempurnaan dalam pergelaran ini justru berasal dari para penari. Diakuinya, sebagian besar adalah penari profesional di tempat lain juga. Jadi keterbatasan waktu kerap kali menyulitkan. Penari lokal seharusnya bisa menghasilkan karya seni yang menuju kesempurnaan. Masalahnya di sini, Jasin harus meminta izin si penari dari berbagai sekolah balet dan tari. Berbeda halnya di luar negeri, di mana penari total milik dance company.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT