Jakarta, CNN Indonesia --
Adit & Sopo Jarwo, film animasi asli bikinan dalam negeri, lolos menjadi salah satu calon pemenang di Festival Film Antikorupsi 2014. Itu merupakan film animasi anak-anak yang dirilis awal tahun ini, dan sudah tayang di stasiun televisi.
Judul film itu ada di antara 27 nominasi pemenang Anti Corruption Film Festival 2014 yang resmi diumumkan dewan juri, Rabu (3/12). Para penerima nominasi menyisihkan 306 peserta dari lima kategori yang ada.
"Yang paling kami utamakan dalam penjurian adalah tema utama, yaitu nilai khusus tentang korupsi. Kalau teknis dan karakter itu penilaian selanjutnya," ujar salah satu juri, Arturo Bona Priyatna dalam gelaran Pembacaan Nominasi Anti Corruption Film Festival di Gedung KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arturo, mereka yang lolos nominasi memiliki ide yang berbeda dari kebanyakan peserta lain. "Banyak yang terjebak pada tema yang sama, seperti menyontek dan mencatut uang. Padahal tidak hanya itu," ujarnya. Arturo berpendapat, peserta mampu membuktikan potensi diri masing-masing.
Dari total 333 film yang diterima panitia, mayoritas adalah peserta dari Sekolah Menengah Atas. "SMA lebih antusias. Tapi, satu kategori yakni dokumenter umum, malah tidak mencapai standar yang dipenuhi. Jadi kami memutuskan tidak ada pemenang dan dihilangkan," ucapnya.
Merujuk pada persebarannya, peserta yang mengirimkan karyanya berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia. Itu membuktikan, gairah pembuatan film tak lagi hanya berpusat di kota besar seperti Jakarta. "Ada yang dari Karo, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan lainnya," katanya.
Dalam kompetisi ini, panitia membagi kategori ke dalam lima bagian. Yakni: kategori video citizen journalism, kategori film pendek animasi, kategori film pendek dokumenter pelajar, kategori film pendek fiksi pelajar, dan kategori film pendek fiksi umum.
Pemenang ajang itu akan diumumkan melalui acara malam penganugerahan yang akan dihelat pada 11 Desember di Yogyakarta. "Kami ingin menunjukkan semangat daerah untuk memberantas korupsi," ujar komisioner KPK, Adnan Pandu Praja.
Berikut 27 nominasi dalam lima kategori.
Kategori Film Pendek Fiksi Pelajar:
1.
Rujak Rusak Mbok karya Parni Asep Subarkah, Semarang
2.
Lima Nol Nol karya Alan Budi Kusuman, Pati
3.
Cuma Dikit karya Jethro, Jakarta
4.
Nilai karya Cynthia Pn, Depok
5.
Serat karya Annisa Nur Fitriana, Yogyakarta
6.
Ijolan karya Eka Susilawati, Purbalingga
Kategori Film Pendek Fiksi Umum:
1.
Izah karya Assidiq A. Manggala, Makassar
2.
Jumrah karya Mulyantojoyo, Depok
3.
Lembar Jawaban Kita karya Sofyana Ali Bindar, Bandung
4.
Besok Saya Tidak Masuk Sekolah karya I Putu Oka Sudarsana, Denpasar
5.
Rp 1.000 karya Cressenda Tendri Prima Lingga, Karo
Kategori Film Pendek Dokumenter Pelajar:
1.
Merah Itu Berani karya Mazda Radita Roromari, Surakarta
2.
Sang Relawan karya Putra Dasong Olabahim, Malang
3.
Robohnya Sekolah Kami karya Uli Retno Dewanti, Purbalingga
4.
Blak-Blakan karya Yuli Oktavia, Purbalingga
5.
Mana Janjimu karya Eko Junianto, Purbalingga
Kategori Film Pendek Animasi:
1.
Ujian karya Sudibyo Saputro, Ponorogo
2.
Aku Bukan Tikus karya Winda Annisa Ulhaifa, Semarang
3.
Adit & Sopo Jarwo – Ojek Payung Bikin Bingung karya IR Wardana Riza, Jakarta
4.
Stop Corruption karya Rivaldo, Jakarta
5.
Jangan Kaya Anak Kecil karya Merry Wijaya, Jakarta
Kategori Video Jurnalisme Warga:
1.
Juru Parkir Difabel yang Kuat dan Jujur karya Mulyadi Abdillah, Tarakan
2.
Proyek Jembatan Terbengkalai karya Nedi Panjaitan, Asahan
3.
Kampanye Anti Korupsi dengan Gambar Menggelitik karya Is Ariyanto, Surakarta
4.
Pembangunan Pos Polisi di Trotoar yang Melanggar Aturan karya Fahmi, Cilegon
5.
Purbalingga Kota Parkir karya Tyas Cahyaning Karomah, Purbalingga
6.
Dilarang Berjalan di Trotoar karya Nugroho Budi Santoso, Purbalingga