Jakarta, CNN Indonesia -- Lady Gaga dan segala tingkah dan penampilannya yang unik dan cenderung aneh sudah dikenal banyak orang. Tak sedikit pula yang mencibirnya. Hanya saja tak banyak yang tahu bahwa kehidupan Gaga tak selamanya mudah dan glamor.
Ada saat-saat suram ketika dia jadi korban pemerkosaan diusia sangat muda, 19 tahun. Cerita sedih itu terkuak dalam wawancara di radio dengan Howard Stern, seperti dikutip
Huffington Post, Selasa (2/12)
“Saya sudah pernah menjalani masa-masa mengerikan yang kini bisa saya tertawai. Setelah saya menjalani banyak terapi fisik dan emosional untuk menyembuhkan luka itu selama bertahun-tahun,” kata Gaga. “Musikku sangat indah untukku. Tapi Anda tahu inilah cangkang yang melindungi diriku. Ada saat aku bukan diriku sendiri, itu terjadi sejak saya berusia 19 tahun.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaga mengatakan masih bersekolah di sebuah sekolah Katholik saat tindakan pelecehan itu terjadi. “Saat itu saya hanya bisa berujar, ‘astaga, jadi inikah kehidupan orang dewasa?”.
Kisah pemerkosaan yang menimpa Lady Gaga itu terkuak ketika Gaga menceritakan tentang lagu yang ditulisnya yang berjudul Swine. Lagu ini memang berkisah tentang kekerasan seksual. “Lagu ini memang tentang pemerkosaan, tentang demoralisasi, juga tentang kemarahan dan gairah. Saya mengalami sendiri banyak kepedihan yang ingin saya lepaskan,” katanya.
Gaga mengatakan baru menceritakan kisah sedihnya itu saat ini karena dia tak ingin, “orang mencapku karena kejadian itu.”
“Saya akan sangat terkutuk jika ada seseorang yang mengatakan bahwa semua karya kreatif dan cerdas yang saya buat adalah akibat kemarahan kepada si bajingan itu,” kata Gaga.
Dia mengatakan bertanggung jawab sepenuhnya akan semua kepedihannya dan bagaimana dia berjuang sendiri untuk bangkit. “Dan saya berhasil.”
Kepada Howard Stren Gaga mengatakan dia sempat mengkonfrontasi pria yang melecehkannya itu. “Saya tidak tahu bagaimana harus bersikap. Menemui dia akan sangat menakutkanku, melumpuhkanku,” kata Gaga.
“Saya menemuinya suatu kali di sebuah toko dan saya merasa lumpuh karena ketakutan. Itu terjadi sampai saya sudah cukup dewasa dan mengingat sembari berpikir ‘wow, kejadian ini benar-benar membuatku takut’.”