Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak selebriti sudah jadi korban dari kebocoran email di perusahaan Sony Pictures. Salah satu yang kena imbasnya adalah George Clooney, karena ulasan banyak media yang menilai buruk film
The Monument Men awal tahun ini.
Sebagai bintang Hollywood yang dihormati dan paling diinginkan, Clooney biasa menerima pujian atas karyanya. Baik itu atas film yang dibintangi, diproduseri atau disutradarainya. Namun, dari email di Sony yang bocor tersebut film
The Monument Man dianggap jelek oleh banyak media. Padahal di film berlatar belakang Perang Dunia II, Clooney bertindak mulai dari sebagai sutradara, penulis naskah sekaligus sebagai pemeran utama.
Clooney tampaknya benar-benar terluka oleh ulasan negatif tersebut. Sampai-sampai pada saat itu dia mengirimkan email kepada salah satu pimpinan Sony Pictures, Amy Pascal, dia membutuhkan ,”perlindungan dari semua ulasan tentang filmku.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam email yang dikirimkan Clooney pada 29 Januari dengan judul “Ini jadi semakin buruk”, Clooney menulis seperti dikutip
Independent. “Ayo jadikan film ini hit. Saya sudah tidak tidur 30 jam ini. Dan sekarang sudah jam 7 pagi.”
Sebagai balasan email Clooney, Pascal menjawab, “Kami akan melindungimu dengan menghasilkan banyak uang … itu balas dendam terbaik.”
Pembelaan itu tampaknya sedikit membuat Clooney tenang dan mengembalikan kepercayaan dirinya. Dia lalu mengirimkan email balasan yang menyatakan penyesalannya atas film itu.
“Saya khawatir telah mengecewakan Anda semua. Saya tak bermaksud demikian, saya minta maaf. Saya telah kehilangan sentuhan saya … Siapa yang tahu? Maaf. Saya tak akan melakukannya lagi,” tulis Clooney dalam emailnya.
Independent sendiri dalam ulasan tentang film
The Monument Men menyebut film ini sebagai, “Sangat membuat frustasi dan tidak memuaskan.” Di Rotten Tomatoes, film ini hanya mencapai 31 persen pengaruhnya.
Email Clooney bukan satu-satunya yang memalukan tentang tingkah para selebriti Hollywood. Kebocoran email dari perusahaan besar itu diduga dilakukan oleh para
hacker dari Korea Utara. Kabarnya ini sebagai balasan atas rencana Sony Pictures untuk memproduksi film
The Interview, sebuah komedi tentang rencana CIA membunuh Kim Jong-un.