Gonjang-ganjing Vampir Hantui Hogwarts

Jakarta, CNN Indonesia -- Lanjutan kisah pendek Harry Potter yang ditulis JK Rowling masih bergulir. Setelah memberi detail baru soal kampung halaman Lily Evans, ibunda Harry dan rumah Severus Snape, kali ini ia bercerita soal vampir.

Dalam ceritanya yang diunggah di situs Pottermore Rabu (17/12) lalu, Rowling menulis bahwa ada manusia pengisap darah yang mengajar di Hogwarts. Namanya Trocar.

Namun, karakter Trocar itu tidak diikutsertakan dalam ketujuh buku Harry Potter yang diterbitkan. Padahal jika ada, ia akan menjadi 'lawan berat' Profesor Remus Lupin, seorang serigala jadi-jadian.

Trocar tidak dieksplorasi lagi karena Rowling merasa vampir terlalu klise. Ia tidak ingin ceritanya terlalu fokus pada karakter yang sudah banyak dibahas orang.

"Mitos vampir itu sangat kaya dan sudah dieksploitasi berkali-kali di buku maupun film. Saya merasa hanya bisa sedikit yang bisa ditambah dari tradisi vampir," tulis Rowling menjelaskan.

Namun banyak spekulasi beredar soal karakter vampir ciptaan Rowling. Beberapa mengira, sang penulis menjelmakan karakternya ke dalam wujud Profesor Snape. Tapi di awal cerita, Rowling menampik.

"Meskipun benar bahwa wajahnya pucat seperti tak sehat, dan beberapa kali dia dideskripsikan seperti kelelawar hitam besar dengan jubah panjangnya, dia sebenarnya tidak pernah menjadi kelelawar. Kita bertemu dia di luar kastil pada siang hari, dan tidak pernah ditemukan mayat dengan bekas luka gigitan di lehernya ditemukan di Hogwarts. Pendek kata, Snape bukanlah versi vampir Trocar," ia menulis.

Sebelum gonjang-ganjing soal vampir itu meledak, Rowling juga dibombardir pertanyaan soal penyihir Yahudi di Hogwarts. Menjawab pertanyaan itu, Rowling menulis di akun Twitter-nya, bahwa Anthony Goldstein dari Ravenclaw-lah orangnya.

Goldstein pernah muncul di film Harry Potter and the Order of Phoenix dan Harry Potter and the Deathly Hallows.