Pidato Clooney Bikin Meleleh Hadirin Golden Globe Awards

Jakarta, CNN Indonesia -- Jas hitam dan pin Je Suis Charlie yang dikenakan George Clooney serasi dengan piala yang digenggamnya di atas panggung Golden Globe Awards ke-72 di Beverly Hills, California. Tak seperti selebriti lain, bagian bawah piala di tangan Clooney tidak berwarna krem. Meski bagian atasnya tetap emas berbentuk bola dunia, piala bintang Gravity itu didominasi hitam.

Clooney memang tidak mendapat piala biasa. Ia dianugerahi Cecil B. DeMille Award dengan Penghargaan Sepanjang Masa atau Lifetime Achievement Award. Itu karena dedikasi Clooney dan karier panjangnya di bidang perfilman.

Bukan hanya dalam film, penampilan Clooney di penganugerahan Golden Globe Awards 2015 Minggu (10/1) malam waktu Amerika Serikat, amat membius. Tawa riuh akibat lontaran canda Tinay Fey saat memanggil Clooney, tersaput kharisma sang bintang. Seisi ruangan langsung senyap menanti Clooney menyampaikan pidato singkat.

Dan lagi-lagi, aktor 53 tahun itu tidak mengecewakan. Pidatonya berakhir memikat.

Putra mantan pembawa berita itu mengawali dengan sedikit canda. Ia sedikit menyinggung serangan peretas terhadap Sony Pictures yang menjadi isu marak beberapa bulan terakhir.

"Selalu menyenangkan untuk datang kemari dan berbincang dengan teman lama. Karena semua orang telah dibajak, ini juga menjadi kesempatan baik bagi kita untuk saling bertemu dan meminta maaf, atas apa pun yang kita katakan satu sama lain," ucap Clooney.

Mengutip The Daily Beast, Clooney kemudian melanjutkan pidatonya dengan memuji seisi ruangan. Menurutnya, semua undangan yang hadir merupakan yang terbaik, meski filmnya tidak memenangi satu piala pun di Golden Globe Awards. Yang penting, semua sudah mewujudkan hal-hal terbaik yang pernah diimpikan.

"Saya tidak ingat penghargaan apa yang dimenangkan Lauren Bacall. Saya hanya ingat dia berkata, 'Kau tahu bagaimana bersiul, Steve? Kau hanya perlu meletakkan bibirmu bersama dan meniupnya'," ujar Clooney. Yang ia sebutkan, adalah kutipan dari film berkesan Bacall, To Have and Have Not yang rilis 1944.

Clooney juga menyinggung Robin Williams. "Saya juga tidak tahu piala apa yang dibawa pulang Robin Williams. Tapi saya sangat ingat 'Carpe Diem' dan 'Manfaatkan hari, anak-anak. Buat hidupmu luar biasa'. Saya tidak akan lupa itu," ia menambahkan. Kutipan itu, ada di Dead Poets Society, film Williams pada sekitar tahun 1989.

Pidato Clooney belum selesai sampai di situ. Ia juga memuji istri yang belum lama ini dinikahinya, Amal Alamuddin. Malam itu, Clooney memang datang bersama Amal. Busana keduanya pun serasi: hitam. Mereka memakai pin yang sama.

Dalam pidatonya Clooney bercerita bagaimana akhirnya ia, yang pernah mengatakan tidak akan menikah lagi seumur hidupnya, bisa menemukan Amal sebagai pendamping hidup. "Saya sendiri punya tahun yang sangat bagus. Dengarkan, rasanya seperti rendah hati saat Anda menemukan seseorang untuk dicintai, apalagi saat Anda telah menunggunya seumur hidup," katanya.

Ia melanjutkan, "Dan ketika seumur hidup itu sudah mencapai 53 tahun, Amal, apa pun rumusan cinta yang membuat kita bersama, saya tidak bisa lebih bangga lagi menjadi suamimu."

Setelah ucapan yang membuat wanita meleleh itu, Clooney menutup pidatonya dengan hal yang sangat mulia. Ia membicarakan kasus penembakan di kantor Charlie Hebdo, majalah satire di Perancis. Ia sangat bersimpati.

"Ada jutaan orang yang berbaris, bukan hanya di Paris, tapi juga seluruh dunia. Di antara mereka ada yang Kristen, Yahudi, dan Muslim. Mereka adalah pemimpin dari negara-negara di seluruh dunia. Mereka tidak berbaris untuk protes. Mereka berbaris memberi dukungan atas gagasan bahwa kita tidak akan berjalan di dalam ketakutan. Kita tidak akan. Jadi, Je Suis Charlie. Terima kasih," ujar Clooney, menutup pidatonya dengan sentuhan akhir sempurna.

(rsa/utw)