Jiwa Ismail Marzuki Merasuki Album Baru Memes
Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 28 Jan 2015 19:39 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Memes kembali ke dunia musik dengan alunan legendaris Ismail Marzuki dalam album barunya bertajuk Lief Java. Istri komposer Addie MS tersebut mengeluarkan album merayakan 20 tahun ia berlarir di dunia musik Indonesia.
"Keinginan untuk membawakan lagu-lagu Ismail Marzuki telah ada sejak lama, namun belum menemukan format yang pas sesuai dengan kondisi saat ini," ujar Memes saat peluncuran di Grand Indonesia (28/1).
Terdapat sembilan lagu legendaris Ismail Marzuki dan satu lagu Is Haryanto yang Memes bawakan dengan irama jazz dan orkestra.
Lagu-lagu tersebut adalah Payung Fantasi, Saputangan dari Bandung Selatan, Juwita Malam, Dari Mana Datangnya Asmara, Tinggi Gunung Seribu Janji, Rindu Lukisan, Sepanjang Jalan Kenangan, Selendang Sutera, Sabda Alam, dan Bunga Anggrek.
Memes memerlukan sembilan bulan untuk menggarap album yang memang ia dedikasikan untuk maestro Indonesia, Ismail Marzuki.
Ibu dari Kevin Aprilio ini juga menjadikan album Lief Java yang berarti "Jawa yang indah" ini sebagai jawaban atas pertanyaan kapankah ia membuat album baru lagi.
Album Lief Java ini memiliki ide awal pada Januari 2014 saat Memes dan Addie liburan di pulau Bali. Memes kala itu mengungkapkan keinginannya membuat album kepada suaminya tersebut namun dengan rasa yang berbeda ketimbang delapan album sebelumnya.
"Kemudian Addie mengusulkan lagu jenis evergreen, nah saya inginnya lagu jazz namun dapat sesuai bila dibawakan dengan orckestra, kebetulan juga kami pengagum Ismail Marzuki sekaligus merayakan seabad sang maestro, sehingga lagu Ismail Marzuki lah yang kami ambil," tutur Memes.
Dari sekitar 200 lagu Ismail Marzuki yang ada, Memes memilih sembilan. Memes mengakui bahwa ia harus menyesuaikan memilih lagu dengan karakter suara yang ia miliki. Namun bukan mustahil jika album Lief Java ini sukses, ia akan membuat sekuelnya.
Album ini resmi rilis pada Desember lalu guna mengejar momen seabad Ismail Marzuki. Yang berbeda dari album sebelumnya, selain merupakan album kolaborasi penuh perdana dengan sang suami, Memes dan Addie menggunakan dananya sendiri guna memproduksi album baru kemudian bekerjasama dengan label guna mendistribusikannya.
"Kalau dibilang akankah balik modal, rasanya tidak," ujar Addie MS. "Tapi ini terkait dengan kepuasan batin, kami ingin membuat yang berkualitas dan kami serius," tambahnya.
"Tapi kami optimis saja, yang terpenting tujuan kami adalah mengenalkan Ismail Marzuki kepada generasi selanjutnya dengan rasa yang moderen," tambah Memes.
Addie dan Memes memang tak tanggung-tanggung dalam memproduksi album ini. Dengan uang sendiri, mereka bahkan pergi ke Praha untuk rekaman orkestra. Addie yang menuntut untuk rekaman di luar negeri terkait ketersediaan fasilitas rekaman orkestra yang layak di Indonesia sangat minim.
Memes pun juga rela untuk belajar lebih dengan mengubah warna vokalnya yang pop menjadi lebih jazz. Namun bagi penyanyi yang telah malang melintang selama 20 tahun ini, ia hanya membutuhkan latihan selama dua pekan sampai akhirnya masuk studio rekaman. Bagi Memes, rahasianya cukup santai, menikmati lagu, dan banyak-banyak mendengarkan lagu jazz.
Hasilnya? Suara Memes cukup membuat memori romansa Ismail Marzuki bangkit dengan syahdu. Irama lagu yang jazz membuat pikiran menjadi lebih santai. Terasa tua, tapi tak lekang oleh zaman, evergreen. Ditambah dengan ciri khas suara Memes, kisah lagu dalam Ismail Marzuki semakin jelas terasa.
Menggandeng komposer ternama Indonesia, Addie MS, rupanya sempat membuat Memes kebingungan lantaran harga jasa seorang Addie MS yang terkenal di Indonesia. Meskipun suami-istri, ia ingin bekerja secara profesional. Namun keinginan Memes ditentang oleh Addie yang juga merasa bahwa album ini juga miliknya.
"Jadi, tidak ada siapa harus membayar siapa," kata Addie sembari melirik Memes.
Rencananya, album yang sudah beredar dalam bentuk digital di iTunes ini akan dibuat konser tunggalnya pada April nanti. Namun bukan dalam bentuk konser keluarga yang sudah lama dinanti. Untuk konser keluarga, Memes menjanjikan menunggu kelulusan anak terakhirnya, Tristan Juliano.
(vga/utw)
"Keinginan untuk membawakan lagu-lagu Ismail Marzuki telah ada sejak lama, namun belum menemukan format yang pas sesuai dengan kondisi saat ini," ujar Memes saat peluncuran di Grand Indonesia (28/1).
Terdapat sembilan lagu legendaris Ismail Marzuki dan satu lagu Is Haryanto yang Memes bawakan dengan irama jazz dan orkestra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memes memerlukan sembilan bulan untuk menggarap album yang memang ia dedikasikan untuk maestro Indonesia, Ismail Marzuki.
Album Lief Java ini memiliki ide awal pada Januari 2014 saat Memes dan Addie liburan di pulau Bali. Memes kala itu mengungkapkan keinginannya membuat album kepada suaminya tersebut namun dengan rasa yang berbeda ketimbang delapan album sebelumnya.
"Kemudian Addie mengusulkan lagu jenis evergreen, nah saya inginnya lagu jazz namun dapat sesuai bila dibawakan dengan orckestra, kebetulan juga kami pengagum Ismail Marzuki sekaligus merayakan seabad sang maestro, sehingga lagu Ismail Marzuki lah yang kami ambil," tutur Memes.
Dari sekitar 200 lagu Ismail Marzuki yang ada, Memes memilih sembilan. Memes mengakui bahwa ia harus menyesuaikan memilih lagu dengan karakter suara yang ia miliki. Namun bukan mustahil jika album Lief Java ini sukses, ia akan membuat sekuelnya.
Album ini resmi rilis pada Desember lalu guna mengejar momen seabad Ismail Marzuki. Yang berbeda dari album sebelumnya, selain merupakan album kolaborasi penuh perdana dengan sang suami, Memes dan Addie menggunakan dananya sendiri guna memproduksi album baru kemudian bekerjasama dengan label guna mendistribusikannya.
"Kalau dibilang akankah balik modal, rasanya tidak," ujar Addie MS. "Tapi ini terkait dengan kepuasan batin, kami ingin membuat yang berkualitas dan kami serius," tambahnya.
"Tapi kami optimis saja, yang terpenting tujuan kami adalah mengenalkan Ismail Marzuki kepada generasi selanjutnya dengan rasa yang moderen," tambah Memes.
Addie dan Memes memang tak tanggung-tanggung dalam memproduksi album ini. Dengan uang sendiri, mereka bahkan pergi ke Praha untuk rekaman orkestra. Addie yang menuntut untuk rekaman di luar negeri terkait ketersediaan fasilitas rekaman orkestra yang layak di Indonesia sangat minim.
Memes pun juga rela untuk belajar lebih dengan mengubah warna vokalnya yang pop menjadi lebih jazz. Namun bagi penyanyi yang telah malang melintang selama 20 tahun ini, ia hanya membutuhkan latihan selama dua pekan sampai akhirnya masuk studio rekaman. Bagi Memes, rahasianya cukup santai, menikmati lagu, dan banyak-banyak mendengarkan lagu jazz.
Hasilnya? Suara Memes cukup membuat memori romansa Ismail Marzuki bangkit dengan syahdu. Irama lagu yang jazz membuat pikiran menjadi lebih santai. Terasa tua, tapi tak lekang oleh zaman, evergreen. Ditambah dengan ciri khas suara Memes, kisah lagu dalam Ismail Marzuki semakin jelas terasa.
Menggandeng komposer ternama Indonesia, Addie MS, rupanya sempat membuat Memes kebingungan lantaran harga jasa seorang Addie MS yang terkenal di Indonesia. Meskipun suami-istri, ia ingin bekerja secara profesional. Namun keinginan Memes ditentang oleh Addie yang juga merasa bahwa album ini juga miliknya.
"Jadi, tidak ada siapa harus membayar siapa," kata Addie sembari melirik Memes.
Rencananya, album yang sudah beredar dalam bentuk digital di iTunes ini akan dibuat konser tunggalnya pada April nanti. Namun bukan dalam bentuk konser keluarga yang sudah lama dinanti. Untuk konser keluarga, Memes menjanjikan menunggu kelulusan anak terakhirnya, Tristan Juliano.
(vga/utw)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK