Jakarta, CNN Indonesia -- Terbayang bagaimana Jamie Dornan dan Dakota Johnson, dua selebriti yang mulanya tak berhubungan dekat, harus berakting layaknya pasangan dalam film
Fifty Shades of Grey. Dornan yang memerankan Christian Grey dan Johnson yang menjadi Anastasia Steele, bahkan harus beradegan ranjang cukup ekstrem.
Namun, ternyata bukan itu yang paling dicemaskan Dornan. "Setiap orang akan berkata bahwa adegan seks, tanpa memperhatikan konten filmnya, selalu menjadi pengalaman yang rumit dan relatif tidak nyaman. Tapi buat saya, adegan yang paling membebani secara personal adalah saat wawancara," katanya pada Time.
Pembaca novel E.L. James berjudul sama yang diadaptasi menjadi film itu pasti tahu, adegan yang dimaksud Dornan adalah pertemuan pertama Grey dan Steele. Saat itu, Steele harus menggantikan kawannya mewawancara pengusaha kaya raya, Grey, untuk majalah kampus. Kebetulan, sahabat Steele sedang sakit flu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat wawancara itulah Grey yakin dirinya menginginkan Steele. Keduanya terlibat wawancara intens yang singkat tapi berkesan.
"Itu adalah pertama kali kita melihat Christian. Dan kita melihatnya di kantor yang berimpresi tinggi, sangat berpengaruh dan dalam posisi yang kuat," kata Dornan. "Dan semua itu harus datang bersamaan, tetapi kita juga harus secara cepat merasakan koneksi antar keduanya."
Dornan membuktikan betapa adegan itu teramat berat, bukan hanya untuknya. Para pemain butuh waktu dua hari hanya untuk mengambil gambar adegan yang kelihatannya sepele itu. "Artinya, saya bukan satu-satunya yang berpikir bahwa kami harus melakukannya dengan benar," ujarnya.
Sementara itu, adegan yang paling membebani Johnson berbeda lagi. Seperti sudah sering dikatakan, ia begitu terbebani oleh adegan di 'ruang seks' milik Grey, atau dalam novel disebut juga sebagai '
Red Room'. Ia menggarisbawahi saat Grey harus mencambuknya.
"Memfilmkan adegan seks bukanlah lingkungan yang sensual atau nyaman. Itu sangat panas. Bukan dalam hal seksual. Adegan itu mengeluarkan banyak keringat dan sangat tidak nyaman. Dan di atas itu, tangan dan kaki saya diikat, dan mata saya ditutup, dan saya dipukul oleh alat itu," ujar Johnson mengungkapkan.
Bukan hanya benar-benar syuting telanjang, Johnson juga harus melakukan adegannya berulang kali, selama berjam-jam. Ia menuturkan bagaimana dirinya bisa tahan dengan semua itu.
"Itu sangat menguras emosi. Awalnya saya seperti, 'Ya Tuhan, ini hal terburuk yang pernah terjadi'. Lalu saya jadi seperti, 'Oke, ayo kerjakan ini'," katanya menjelaskan.
(rsa)