Bandung, CNN Indonesia -- Ratusan orang memadati Bandung saat malam Valentine untuk menikmati nostalgia era 1990 dalam Festival 90s yang berlangsung meriah di Eldorado, Bandung (14/2).
Acara tersebut menampilkan bintang-bintang di era 90-an, seperti Fatur dan Nadila, Java Jive, Base Jam, P Project, Andre Hehanusa, Sheila On 7, Funky Kopral, serta Air.
Selain berisi konser para penyanyi lawas, festival ini juga berisikan beberapa zona guna mengenang kejayaan era 90-an, seperti zona permainan, dan komunitas 90-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di zona permainan, para pengunjung dapat kembali memainkan berbagai permainan yang sempat hits di era 90-an, seperti ding-dong, nitendo, game boy, tamagochi, mobil mainan 'tamiya', bahkan bisa melihat koleksi lengkap novel Lupus yang menjadi ikon remaja di kala itu.
Dalam zona komunitas, para pengunjung juga dapat bernostalgia dengan Lupus dan teman-temannya melalui komunitas pecinta Lupus, Lupus Reborn. Kemudian dapat pula berpose bersama tokoh-tokoh anime jepang seperti Goku dan Usagi Sailor Moon, atau dengan Satria Baja Hitam dan Power Ranger.
Momen Mengenang Masa MudaBanyak pengunjung yang benar-benar memanfaatkan acara ini untuk kembali mengenang masa di saat masih muda, atau saat masih menjalin asmara.
Kebanyakan para pengunjung yang menghabiskan masa remaja mereka di era 90an, kini membawa serta pasangan dan anak mereka.
"Acara ini cukup bagus, memberikan suasana yang berbeda," ujar Novianto yang membawa istri serta anaknya. Ia mengaku ingin mengenang masa di saat masih menjadi mahasiswa di era 90-an.
Jika Novianto dan istri sudah memiliki anak dan ingin mengenang masa muda, lain halnya dengan Sanggi yang datang bersama kekasihnya, Andra. Keduanya di era 90-an, masih tergolong sangat belia untuk memadu kasih.
"Saya datang awalnya lihat iklannya di mana-mana, nah kemudian saya ajak Sanggi ke sini," ujar Andra sembari diikuti senyum tersipu Sanggi. "Acaranya seru banget, bisa melihat lagi permainan di kala kecil dahulu, ada yang niat mengumpulkan hingga banyak."
Promosi lintas generasiYang menarik dari festival ini adalah banyaknya yang datang dari generasi 2000-an. Meski mereka tidak mengalami era 90-an, namun rupanya lumayan banyak dari mereke mengetahuinya.
"Mereka generasi 2000-an yang datang dan tau dan suka dengan hal yang berbau 90-an, itu karena dari orang tua ataupun keluarga mereka yang merasakan era 90-an," ujar Jamalul Malik, perwakilan dari panitia penyelenggara.
Jamalul dan teman-temannya menikmati era 90-an dikala mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar, namun kenangan 90-an masih terekam di benaknya dan di masyarakat. Hal tersebut terbukti dari jajak pendapat yang diadakan oleh tim Jamalul sebelum mengadakan acara ini.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Jamalul menghasilkan rekomendasi hal-hal yang masih dikenang oleh masyarakat dari era 90-an. Rupanya banyak masyarakat merindukan produk permen karet 'Yosan', permainan ding-dong, Fatur Nadila, P Project dan lainnya.
"Para pengisi ini senang sekali saat ditawarkan untuk gabung di festival, ini mereka anggap sebagai kembalinya mereka bertemu orang-orang yang pernah membawa mereka di era keemasan." ujar Jamalul.
Demi memuaskan kerinduan akan era 90-an, Jamalul dan tim rela blusukan hingga ke desa-desa terpencil guna mendapatkan hal yang masih bernuansa 90-an seperti ding-dong, nitendo, bahkan televisi dengan layar cembung 14 inchi.
Penutup yang penuh kekecewaanSemakin larut Bandung saat itu tidak menyurutkan antusiasme pengunjung untuk memenuhi area panggung Outdoor. Meski terkadang mesti bolak-balik antara panggung
indoor dan
outdoor, tak menyurutkan langkah penonton menikmati suguhan bintang 90-an.
Bintang puncak acara tersebut adalah band yang lahir di penghujung 90-an, Sheila On 7. Sheila datang dengan personil formasi saat ini yang komplit, meskipun sosok Sakti masih akan menjadi kenangan para Sheila Gank.
Duta, Erros, Adam, dan Brian membawakan beberapa lagu S07 yang sempat merajai tangga lagu di era pergantian millenium, seperti
Dan, Sephia, Sahabat Sejati, dan
Jadikan Aku Pacarmu.Penampilan band asal Yogyakarta itu sanggup membuat malam Valentine penuh dengan dentuman drum Brian, teriakan dan jingkrak para penonton. Namun sayang, euforia tersebut harus terputus lantaran peraturan jam malam yang ada di Bandung, di mana semua acara harus usai pukul 23.30 WIB.
"Pak, sekali saja lagi boleh pak?" bujuk Duta di atas panggung kepada pihak kepolisian, namun upaya tersebut gagal, panggung dibubarkan dan S07 turun panggung dengan lesu.
Para penonton yang mengira hal tersebut adalah rekayasa acara, meneriakkan keinginan untuk Duta dan kawan-kawan naik panggung. Para penonton enggan bergerak dari posisinya masing-masing.
Permohonan tersebut hanya sanggup dikabulkan oleh S07 dengan meminta maaf karena tidak lagi dapat menghibur dan menyalami para Sheila Gank yang masih memohon untuk dilanjutkan kembali pertunjukan tersebut.
Hingga akhirnya Duta cs digiring keluar, barulah para pengunjung mulai membubarkan diri secara tertib. Beberapa penggemar Sheila Gank menyayangkan hal tersebut, dan memohon lagu
Kisah Klasih Untuk Masa Depan dibawakan sebagai penutup malam hari kasih sayang tersebut.
Tetapi, hingga panggung nostalgia 90an tersebut hanya ditutup dengan sorakan pengunjung yang pulang dengan rasa kecewa, namun cukup puas dapat mengenang kembali masa muda di era 90-an.
(ard/utw)