Kunto Hartono, Tukang Sol Sepatu Menjelma Jadi Drummer Sakti

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Minggu, 22 Feb 2015 16:00 WIB
Menonton upaya Andrew dalam film Whiplash, mengingatkan pada penggebuk drum tak kenal menyerah yang juga dimiliki Indonesia.
Pria berambut gondrong itu mulanya bukan siapa-siapa. (Dok. Kunto Hartanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Andrew (Miles Teller) harus berkubang dengan cipratan peluh dan darah untuk memuaskan hati pelatih musiknya, Fletcher (J.K. Simmons). Andrew bermimpi menjadi penggebuk terbaik.

Ia masuk sekolah musik, bergabung dengan band paling bergengsi. Pemuda 19 tahun itu tak segan mengenyampingkan cinta, sahabat, dan keluarga. Demi meraih mimpinya, Andrew berlatih drum sampai malam, hingga jari-jarinya terluka.


Semangat pantang menyerah itu tergambar dalam cerita film Whiplash, yang masuk jajaran nominasi film terbaik Oscar tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film itu sukses mengombang-ambingkan emosi penonton. Gebukan demi gebukan Andrew mengiring perasaan bangga, sakit, benci, pesimistis, sampai akhirnya kembali pentas dengan percaya diri.

Menonton upaya Andrew mendapat pengakuan dunia, mengingatkan pada penggebuk drum tak kenal menyerah yang juga dimiliki Indonesia.

Kunto Hartono namanya. Ia satu-satunya penggebuk drum Indonesia yang sukses mencatatkan nama di Guinness Book of World Record sebagai The Longest Drumming, sebanyak dua kali.

Pertama, 29 Desember 2003 sampai 1 Januari 2004. Kunto menggebuk drum selama 74 jam dan meraih penghargaan tingkat Indonesia sekaligus dunia.

Lima tahun kemudian, rekor itu dipecahkan Russ Prager, penabuh drum asal Amerika Serikat. Rekornya menabuh drum 120 jam.

Kunto rupanya "panas." Ia berulang kali berusaha mencoba merebut kembali rekor penabuh drum terlama di tangannya. Namun berulang kali pula ia gagal.

Usahanya tahun 2010 hanya berbuah 82 jam. Meski sudah memecahkan rekornya sendiri, pria beruban itu belum juga puas. Ia mencoba peruntungan lagi pada akhir 2011.

Mulai 27 Desember 2011, Kunto bertahan menggebuk drum sampai 1 Januari 2012. Ia berhasil. Setelah enam hari lima malam, Kunto ambruk karena mengantuk lantaran melahap roti dan susu.

Catatan waktunya fantastis: 122 jam 25 menit. Pria kelahiran Banyuwangi, 27 Maret 1977, itu pun kembali menggenggam rekor dunia.

Si Gondrong yang bukan siapa-siapa

Dengan referensi berbagai sumber termasuk halaman Facebook manajemen Kunto, pria berambut gondrong itu mulanya bukan siapa-siapa.

Ia bahkan pernah berprofesi sebagai tukang sol sepatu saat masih menempuh pendidikan tingkat atas di Mojokerto, Jawa Timur. Uang yang terkumpul dari mengesol sepatu, digunakan untuk biaya latihan drum di studio dan ikut beberapa festival band tingkat provinsi.

Namun, seperti halnya Andrew di Whiplash, Kunto punya mimpi.

Kunto hijrah ke Bogor era 1990-an, dan membentuk Palapa Band. Tapi, tak berarti ia langsung sugih. Dari tahun 1999 sampai 2002, Kunto malah menjadi tukang permak jeans.

Sampai akhirnya, ia memecahkan rekor penggebuk drum terlama (24 jam) pertama kalinya di Indonesia.

Rekor demi rekor pun digenggamnya. Namun itu pun tidak selalu mulus. Kunto pernah harus terkapar pingsan dan diinfus karena berupaya memecahkan rekor.

Apalagi, ia selalu merogoh kocek sendiri, hanya dibantu beberapa donatur.

Yang penting, usahanya membuahkan hasil. Meski tak bergabung dalam band populer mana pun, pria yang kini berdomisili di Surabaya itu tetap dikenal sebagai drummer sakti, alias The Strongest Drummer in the World from Indonesia.

(rsa/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER