Jakarta, CNN Indonesia -- Pidato penerimaan piala Oscar seringkali jadi ajang
curhat pribadi buat penerimanya. Dari mulai sekadar mengungkapkan candaan, menuntut persamaan hak, mengungkapkan cinta untuk orang-orang terdekat, sampai cerita tentang masa kecil.
Inilah yang dilakukan oleh Graham Moore, penulis naskah adaptasi terbaik Academy Awards 2105. Moore meraih Oscar lewat film
The Imitation Game.“Terima kasih untuk Academy—dan untuk Oprah—untuk piala ini,” kata Moore membuka pidato dengan hal-hal biasa seperti dikutip E! News dan ucapan untuk Oprah Winfrey yang menyerahkan piala itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Moore kemudian melanjutkan pidatonya dengan hal-hal yang membuat penonton kelihatan terhenyak dan terharu. Tak sedikit yang kemudian memberikan
standing ovation.Moore membicarakan Alan Turing, sosok sentral dalam
The Imitation Game. Turing adalah ahli matematika yang menjadi senjata rahasia dari pasukan sekutu untuk memenangkan Perang Dunia II. Ironisnya kemudian Turing dimasalahkan di tanah airnya di Inggris karena menjadi gay.
“Jadi begini, Alan Turing tak pernah mencapai keberhasilan seperti saya di sini berdiri di depan Anda. Saya berhasil! Dan itu adalah hal paling tak adil yang pernah saya dengar,” kata Moore.
“Dalam waktu singkat ini saya ingin mengatakan demikian: saat saya berusia 16 tahun, saya sempat ingin bunuh diri. Karena saya merasa aneh dan berbeda dan saya merasa tak cocok di mana pun. Dan kini saya berdiri di sini… jadi saya ingin momen ini menjadi milik setiap anak di luar sana yang merasa berbeda dan merasa tak cocok di mana pun berada. Ya, kamu. Saya berjanji padamu,” kata Moore panjang lebar seperti dikutip E! Online.
“Jadilah tetap aneh, lalu pada giliranmu, kalian akan berada di panggung seperti ini. Tolong sampaikan pesan ini kepada siapa pun yang kalian temui!”
(utw/vga)