Jakarta, CNN Indonesia -- Para pemenang Oscar 2015 ternyata telah diramalkan sebelumnya. Bahwa Eddie Redmayne menjadi Aktor Pemeran Utama Terbaik,
Birdman menjadi Film Terbaik, dan Julianne Moore menjadi Aktris Pemeran Utama Terbaik, bukan berita baru bagi Microsoft.
David Rothschild, peneliti dari perusahaan peranti dan layanan komputer milik Bill Gates tersebut, menyatakan ia berhasil memprediksi pemenang helatan Oscar 2015 yang baru saja gulung karpet merah itu dengan tepat.
Algoritma Rothschild telah memprediksi jawara enam kategori utama ajang penghargaan terbesar insan sinema itu, yakni Film Terbaik, Aktor Pemeran Utama Terbaik, Aktris Pemeran Utama Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Aktris Pendukung Terbaik, dan Sutradara Terbaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, algoritma Microsoft berhasil memprediksi dengan tepat pemenang 20 kategori dari total 24 kategori yang diperebutkan di ajang Academy Awards ke-87 yang digelar Minggu (22/2) malam waktu California.
Rothschild, seorang ekonom yang memiliki keahlian di bidang analisis prediktif telah mengembangkan model ini untuk bisa sukses "menebak" pemenang Oscar sejak beberapa tahun lalu. Pada 2014, model itu berhasil memprediksi dengan benar 21 pemenang dari 24 kategori. Pada 2013, sukses memprediksi 19 dari 24 pemenang.
"Kapan pun saya ciptakan prediksi, saya fokus pada beberapa atribut, lebih dari sekadar akurasi, termasuk fleksibilitas, skalabilitas, dan kebaruan," kata Rothschild dalam blog Microsoft Research yang dikutip Daily News.
Cortana, versi Microsoft seperti Siri milik Apple, menggunakan model prediksi tersebut bersamaan dengan mesin pencari Bing untuk menyarankan kemungkinan hasil pertandingan olahraga dan ajang penghargaan seperti Oscars.
Secara sederhana, algoritma memprediksi pemenang Oscar berdasarkan perubahan ekspektasi para pemilih atau juri, dan hasil pencarian Bing. Namun, bagaimana Microsoft dapat memprediksi apa yang menjadi pilihan para juri?
Menurut Rothschild, itu diketahui dengan memerhatikan tekanan sosial. "Cara memerhatikannya adalah dengan mengikuti opini publik tentang topik tersebut dan berasumsi bahwa opini itu akan diterjemahkan menjadi tekanan bagi juri," katanya menjelaskan.
Namun, Rothschild menekankan bahwa prediksi itu bukanlah data yang 100 persen dapat diandalkan alias reliabel. Sebab, model tersebut tidak menghitung bagaimana popularitas sosial artis tertentu akan memengaruhi algoritma. Ia menambahkan, beberapa ajang pernghargaan pun relatif tidak dapat diprediksi.
Algoritma-algoritma Microsoft juga memprediksikan hasil ajang lainnya seperti World Cup 2014 dan pertandingan sepak bola lain, juga kompetisi NFL. Hasil prediksi Rothschild dalam ajang olahraga, hiburan, bahkan politik dapat dilihat di Predict Wise.
(rsa/utw)