Jakarta, CNN Indonesia -- Walau sering beraksi bagai robot di atas panggung, para personel band elektronik asal Jerman, Kraftwerk, bisa juga marah ketika nama band mereka dicatut oleh perusahaan pembuat
charger asal Jerman.
Diberitakan oleh
Guardian pada Selasa (10/3), pentolan Kraftwerk, Ralf Hutter, melayangkan gugatan karena perusahaan bernama eZelleron menggunakan nama Kraftwerk untuk menamai alat charger terbarunya.
Di situs Kickstarter, eZelleron berhasil mengumpulkan dana sebesar US$1,5 juta yang akan digunakannya untuk mendanai produksi
charger tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
eZelleron mengklaim kalau
charger buatannya akan membuat baterai bertahan hingga 1 minggu.
Hutter melayangkan gugatan karena eZelleron menggunakan nama Kraftwerk yang hak ciptanya sudah ia daftarkan.
“Kami menggugat eZelleron agar mereka tidak lagi menggunakan nama Kraftwerk. Karena kami takut hal tersebut akan memicu kesalahpahaman di antara penggemar,” ujat Hutter dalam pernyataan resminya.
Tapi yang perlu diketahui sebenarnya nama
Kraftwerk adalah bahasa Jerman yang berarti pembangkit tenaga listrik.
Saat ini kasus tersebut ditangani di pengadilan Amerika Serikat, karena eZelleron berada di bawah perusahaan Delaware yang berada di AS.
Band Kraftwerk didirikan pada 1970 dan beranggotakan Ralf Hütter, Fritz Hilpert, Henning Schmitz dan Falk Grieffenhagen.
Keempat personel ini kerap berdandan dan berperilaku seperti robot, sesuai jenis musik yang mereka mainkan.
[Gambas:Youtube] (ard/ard)