Dongeng Klasik Cinderella Berbalut Nuansa Modern

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 18:20 WIB
Walt Disney Pictures menghidupkan kembali kisah romansa klasik Cinderella ke layar lebar, dengan teknologi canggih juga wajah tampan dan cantik.
Cinderella (CNNIndonesia Free Watermark/https://movies.disney.com/cinderella/gallery/1)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nyaris semua orang mengenal cerita Cinderella. Kisah dongeng klasik tersebut melegenda dan telah banyak versi yang beredar. Walt Disney Pictures menghidupkan kembali kisah romansa tersebut ke layar lebar, dengan pemain manusia.

Melalui Cinderella, Disney membangkitkan kembali kejayaan mereka, seperti saat merilis animasi musikal Cinderella, pada 1950. Bedanya, kali ini Cinderella hadir dengan teknologi canggih juga wajah tampan dan cantik.

Secara keseluruhan, kisah Cinderella masih sama, jika tak ingin dibilang sama persis dengan kebanyakan versi yang pernah didengar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ceritanya masih tentang seorang gadis cantik, polos, berani, dan baik hati bernama Cinderella (Lily James). Sepeninggal orang tuanya, ia diperlakukan bak pembantu oleh ibu tiri yang kejam dan saudari-saudari yang tidak tahu diri.

Hingga suatu hari, Cinderella bertemu seorang pangeran tampan (Richard Madden) berkat sedikit bantuan ibu peri (Helena Bonham Carter). Cinderella ternyata berhasil merebut hati sang pangeran, dan kisah berakhir bahagia.

Kisah Cinderella yang sudah menjadi hal klise sebenarnya menjadi tantangan tersendiri bagi sutradara Kenneth Branagh. Namun ia sukses membuat penonton tidak bosan, terus duduk di kursi bioskop sampai layar menggelap.

Branagh rupanya menyiapkan beberapa kejutan cerita. Kejutan itu sanggup membuat Cinderella lebih dramatis ketimbang kisah aslinya.

Peran mengesankan ditampilkan oleh peraih Oscar, Cate Blanchett. Perannya sebagai ibu tiri yang jahat dibawakan dengan sangat apik.

Yang berbeda dibanding ibu tiri lainnya, Blanchett sempat menunjukkan sisi humanis dari sosok ibu tiri dalam bagian film. Sisi humanis itu membuat semua kejahatannya jadi masuk akal.

Keputusan Branagh memberikan peran putri pada Lily James juga bisa dibilang tepat. Meski terlihat terbebani, James membawakan tokoh legenda Ella 'Cinderella' dengan cukup baik. Ia punya kecantikan yang amat berkarakter Disney.

Salah satu yang juga membuat Cinderella menjadi tak sekadar film berbasis kisah dongeng, adalah kecanggihan visual effect. Itu membuat keajaiban-keajaiban yang selama ini hanya menjadi imajinasi dalam kisah dongeng, terlihat menjadi lebih nyata dan sangat indah.

Lagu-lagu yang mengiringi kisah Cinderella juga mendukung Cinderella jadi lebih dramatis.

Andaikan para pemeran Cinderella memiliki kekuatan akting seperti Blanchett, film ini akan terasa lebih menyentuh. Namun, komposisi yang diberikan Disney sudah cukup pas untuk menjadikan kisah Ella menjadi idola baru anak-anak setelah putri Elsa dan Anna dalam Frozen.

(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER