Jakarta, CNN Indonesia -- Angelina Jolie sepertinya sudah sangat akrab dengan pisau dan meja operasi. Ia pernah menjalani pengangkatan payudara pada 2014. Pekan lalu, ia baru melakukan operasi untuk membuang tuba falopi dan indung telurnya.
Diberitakan Huffington Post, Jolie melakukan operasi setelah hasil tesnya menyebut adanya peradangan yang bisa menjadi indikasi kanker. Selasa (24/3), Jolie mengungkap cerita operasinya melalui artikel di New York Times.
Katanya, gen yang sama seperti yang memberinya 87 persen risiko kanker payudara, kini membuatnya 50 persen terancam kanker ovarium. Aktris 39 tahun itu pun merencanakan operasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu operasi yang tidak lebih rumit dibanding mastektomi, tapi efeknya lebih hebat. Itu memaksa perempuan mengalami menopause," tulisnya. "Jadi saya menyiapkan diri saya secara fisik maupun emosional, mendiskusikan pilihan dengan dokter, mencari obat alternatif, dan memetakan hormon saya untuk penggantian estrogen dan progesteron," ia melanjutkan.
Namun saat itu, Jolie mengaku masih punya waktu berbulan-bulan untuk menjalani operasinya.
Dua minggu lalu, tes yang dilakoninya memberi angka peradangan yang lebih tinggi. Jolie dan dokter lantas menentukan tanggalnya. Suami Jolie, Brad Pitt sebenarnya masih harus di Perancis saat sang istri operasi. Namun, ia terbang demi menemani bintang
Salt itu.
Jolie menulis, dokter menemukan tumor jinak kecil di ovariumnya. Namun, tidak ada tanda-tanda kanker di jaringan sekitarnya. Sebagai hasil operasi, Jolie pun kini menopause.
Dalam artikelnya, Jolie menjelaskan bahwa operasi itu murni keputusannya. Perempuan lain bisa jadi punya alternatif dibanding dirinya.
"Saya tidak melakukannya karena saya membawa gen mutasi BRCA1. BRCA tes positif tidak berarti operasi," tulisnya tegas. Jolie mengaku sudah berdiskusi dengan banyak dokter dan mereka memberinya banyak alternatif. "Ada yang bisa mengonsumsi pil KB atau bergantung pada pengobatan alternatif yang dikombinasikan dengan kontrol rutin," ia menyarankan.
Yang terpenting, kata Jolie, pilihannya didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
Ia juga menjelaskan, perempuan muda bisa melakukan pengangkatan tuba falopi namun tetap menjaga indung telur mereka, sehingga tidak mengalami menopause dan masih bisa punya anak.
"Tidak mudah membuat keputusan ini," ia mengakui.
(rsa/vga)