Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan penyedia layanan musik berbayar baru bernama Tidal telah mendapat banyak kritik.
Salah satu kritik cukup tajam diutarakan oleh musisi wanita asal Inggris, Lily Allen.
Tidal baru saja diluncurkan oleh sang pemilik, Jay Z di New York pada akhir Maret yang lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut, turut pula hadir Kanye West, Madonna, Beyonce, Rihanna, Arcade Fire, Jack White, J Cole, Nicki Minaj, Deadmau5, Daft Punk dan Alicia Keys.
Meski diklaim dapat memerangi pembajakan, namun Lily mematahkan anggapan tersebut.
Dalam cuitan yang dikutip dari akun Twitter-nya, Lily mengatakan kalau layanan Tidal justru akan membuat banyak orang kembali ke situs-situs pengunduhan ilegal.
"Saya tidak berkata kalau musik itu harus gratis. Tapi Tidal banyak membuat karya menjadi sangat eksklusif dan itu hanya akan membuat orang kembali ke pembajakan," kata Lily.
Layanan Tidal menawarkan 25 juta lagu dan 75 ribu video musik dari musisi dunia.
Dan hingga saat ini, setengah pelanggannya berasal dari Norwegia, Swedia, Denmark, Jerman dan Polandia.
Karya-karya ditampilkan di Tidal memang cukup eksklusif.
Beberapa di antaranya adalah penampilan televisi pertama The White Stripes, film Daft Punk yang berjudul
Electroma (2006), hingga playlist yang disusun oleh Arcade Fire, Jay Z dan Coldplay.
(ard/ard)