Novita Angie Tertantang Tawaran Suami

Rizky Sekar Afrisia & Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 08 Apr 2015 12:30 WIB
Suami Novita Angie yang seorang wartawan, menawarinya untuk menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah hiburan dan gaya hidup di Jakarta.
Novita Angie kini merambah dunia jurnalistik. (Photografer Dok. Facebook/Novita Angie Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Novita Angie ternyata tidak hanya bisa berpose di depan kamera atau menjadi berita utama di media-media. Ia kini memahami bagaimana rasanya mencari sumber lalu mengolahnya menjadi berita. Sebab, Novita mengelola media.

Itu diakui Novita saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (7/4). Tak tanggung-tanggung, Novita kini menjadi seorang pemimpin redaksi sebuah majalah di Jakarta. "Suami saya wartawan. Dia duluan yang kerja jadi jurnalis. Lalu dapat tawaran ini," Novita menuturkan.

Sang suami kemudian menawarkan pada dirinya. Merasa tertantang, Novita pun langsung mengiyakan. "Suami saya bilang, 'Kamu bisa.' Saya pikir-pikir, ini memang suatu pekerjaan yang menantang. Saya enggak mau sekadar yang biasa," ujar Novita yang semangatnya tersulut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langsung menjadi pemimpin redaksi, baginya adalah sebuah pembuktian, bukan sekadar kebanggaan. Menempati suatu posisi pekerjaan bisa dilakukan siapa saja. Namun sebagai orang yang lebih disorot karena statusnya sebagai selebriti, Novita pun tak ingin sembarangan.

"Membuktikan bukan hanya kepada orang banyak, tetapi juga untuk diri saya sendiri," ucapnya.

Diakui ibu dua anak itu, ia pernah diragukan, bahkan oleh timnya sendiri. "Dibilang, 'Ah lo bisa kerja apa sih,'" ujar Novita lagi. Itu yang membuat semangatnya justru makin bangkit. Pembuktian pertamanya adalah untuk tim yang dibawahinya. "Saya bilang saya di sini untuk kerja. Memang saya masih harus belajar banyak. Untung ada mentor di rumah," tuturnya.

Beruntung juga, Novita punya latar belakang sebagai penyiar radio. Sehingga, mewawancarai orang bukan hal sulit baginya. Tantangannya hanya saat harus menuangkan itu ke dalam tulisan. "It's very challenging," katanya.

Mulanya, cerita Novita, ia tidak diharuskan menulis. Pemimpin redaksi hanya diwajibkan mengatur dan mengarahkan apa yang hendak dibahas majalahnya. Namun Novita ingin melakukan lebih. Ia mencoba wawancara, lalu menulis. Ia punya target untuk diri sendiri.

"Sekarang dalam satu bulan at least ada satu artikel yang saya tulis sendiri, walaupun hanya saduran," ujarnya mantap. Novita merasa senang bisa kembali belajar hal baru. "Belajar dan langsung nyebur, kayak kuliah kerja lapangan," ucapnya dengan tersenyum.

(rsa/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER