Cardistry, Seni Bermain Kartu yang Ditinggalkan Pesulap

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2015 16:56 WIB
Abie akhirnya mampu membuktikan kepada orang tuanya bahwa bermain kartu tidak selalu identik dengan judi.
Ilustrasi permainan kartu. (Dok, Thinkstock/John Howard)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernah melihat seseorang bermain kartu lalu mengurainya di udara? Atau melempar kartu hingga mengenai sebuah target seolah-olah kartu tersebut adalah pisau?

Jika Anda mengira teknik tersebut hanyalah dimiliki para pesulap, Anda tidak sepenuhnya salah. Teknik tersebut merupakan salah satu kesenian dalam bermain kartu yang dinamakan card flourish.

Card flourish atau dapat juga disebut cardistry ini sudah ada sejak kartu diciptakan pada beribu tahun silam. Namun, perkembangan keterampilan cardistry baru berkembang pada abad ke-20.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya cardistry dipelajari oleh para pesulap guna mendukung pertunjukan mereka, namun lambat laun cardistry mulai ditinggalkan. Hingga akhirnya muncul para pelaku cardistry.

Di Indonesia, budaya dan komunitas cardistry baru masuk pada 2009. Salah satu yang bergabung di dalamnya adalah presenter olahraga ekstrem, Muslim Abie Bakar Assegaf.

Menang banyak

Pria berusia 28 tahun yang akrab dipanggil Abie Assegaf ini mengenal cardistry setelah terpikat permainan cardistry saudaranya yang berasal dari Perancis.

"Ketertarikan saya waktu itu membuat saya terinspirasi untuk menjadikannya bahan skripsi. Kebetulan saat itu saya memang sedang kehabisan ide," kata Abie kepada CNN Indonesia ketika ditemui di Sudirman, Jakarta, pada Selasa (14/4).

Abie kemudian menekuni seni kartu yang kini sudah dianggap tidak penting lagi oleh pesulap tersebut lebih jauh lewat YouTube dan Google, hingga akhirnya ia pun rampung menuntaskan studi di jurusan broadcasting.

Tuntasnya skripsi tak membuat dirinya berhenti menekuni cardistry. Ia pun bergabung dengan komunitas Indonesia Card Artist guna mengasah teknik bermainnya dan juga menekuni hobi lama yang kini bersemi kembali.

"Dari kecil sebenarnya sudah senang main kartu, tapi selalu dilarang oleh ibu, stigmanya seperti main judi. Tapi dengan cardistry ini saya buktikan main kartu tidak harus melulu terkait dengan judi," kata Abie.

Sejak 2008, Abie terus mengasah teknik cardistry yang memang perlu dilatih meski dapat dimainkan oleh siapa pun.

Setidaknya ia telah memenangkan kejuaraan nasional pada 2009 hanya dengan latihan empat bulan. Kemudian dengan alasan "iseng" ia pun mengikuti kejuaraan internasional pada 2010 dan ia membawa pulang juara pertama.

Kartu-kartu yang semasa kecil dibuang oleh ibunya pun kini telah berganti dengan kartu-kartu cardistry yang ia dapatkan setelah memenangkan kompetisi cardistry dunia yang diselenggarakan oleh Dane and Dave, pakar cardistry internasional, pada 2012.

Tidak tanggung-tanggung, ia mendapatkan lebih dari 600 dus kartu dengan masing-masing dus berisi enam pak kartu.

Ratusan dus tersebut kemudian ia bagi rata dengan lima anggota tim yang lain dan 100 dusnya jual kembali. Hasilnya, 100 dus tersebut menjadi uang sebesar Rp 100 juta.

Berbeda namun sama

Abie menegaskan perumpamaan cardistry dengan sulap ibarat freestyle basketball dengan bermain basket sungguhan.

Pesulap tidak sepenuhnya dapat melakukan cardistry karena membutuhkan latihan, tetapi pemain cardistry dapat melakukan trik sulap dengan kartu mereka.

"Tidak ada teknik khusus sebenarnya, semua orang dapat melakukannya, namun perlu latihan," ujar Abie.

Jika orang melihatnya hanya seperti sebuah permainan, Abie menceritakan lebih jauh manfaat dari cardistry.

Ia menceritakan pengalaman salah seorang temannya yang sembuh dari penyakit tremor ringan setelah dua bulan latihan bermain cardistry.

"Karena cardistry ini melatih kemampuan motorik, keseimbangan antara otak kanan dan kiri," kata Abie.

Hobi yang kini Abie jalani telah mengantarkannya meraih mimpi.

Ia pun akhirnya mampu membuktikan kepada orang tuanya bahwa bermain kartu tidak selalu identik dengan judi, tetapi justru bisa menjadi seni yang menghibur.

[Gambas:Youtube]

(ard/ard)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER