Boyzone, Keramahan yang Tak Lekang Diterpa Zaman

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 21 Mei 2015 17:43 WIB
Meski tak lagi setenar dahulu, para personel Boyzone adalah sosok yang tetap rendah hati. "Mereka ramah banget," kata pihak promotor.
Gaya Ronan Keating dan Shane Lynch saat konferensi pers, siang tadi (21/5) di Jakarta. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pd/15)
Jakarta, CNN Indonesia -- Muncul kembali setelah lama tak beredar, personel Boyzone tak begitu membikin pangling. Boyzone tiba di Jakarta, tadi malam (20/5), dan menggelar konferensi pers, siang tadi (21/5).

Tak banyak perubahan dari keempat personelnya, Keith Duffy, Mikey Graham, Shane Lynch, dan Ronan Keating, selain sedikit gurat-gurat keriput di wajah tampan mereka.

Boyzone merupakan salah satu boy band legendaris yang mengisi relung hati dan kehidupan para remaja Indonesia dan dunia pada era '90-an. Lagu-lagu mereka populer di telinga para gadis, Everyday I Love You, No Matter What sampai yang gres, Just My Imagination.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudah tak terhitung konser yang mereka tampilkan, tak terhitung pula negara yang mereka singgahi demi mendengar teriakan para penggemarnya mengelu-elukan empat pria Irlandia tersebut, termasuk di Indonesia.

Mereka datang pertama kali ke Jakarta pada 9 September 1997. Kala itu, mereka diboyong oleh Java Musikindo dan menimbulkan kehebohan di belantika dunia hiburan. Kurang lebih sepuluh ribu zoner—penggemar boyzone—menyambut kedatangan mereka di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

"Saya masih ingat ketika kami datang dan puluhan ribu zoner menyambut kami. Itu gila. Kami harus bersembunyi di toilet karena hanya itulah tempat yang aman," kata Keating mengenang kembali 17 tahun yang lalu datang ke Indonesia.

Keating memang tak lagi menemukan belasan ribu zoner yang memadati perjalanan mereka begitu tiba di Jakarta kedua kalinya, pada Rabu (20/5) malam. Mereka tiba dari London pukul 23.00 WIB, namun rupanya mereka tetap disambut meriah oleh para zoner.



Belasan tahun telah berlalu, Ronan dan kawan-kawan pun menyadari dunia telah berubah. Mereka sadar para penggemar mereka menua seperti diri mereka sendiri. Tapi, rupanya boy band ini tak pernah melupakan wajah-wajah yang menyambut mereka 17 tahun silam.

"Banyak yang wajah-wajah lama, tapi banyak juga wajah baru tadi malam, asyik banget datang kembali ke tempat ini," ujar Ronan. "Dan saya sudah mencoba kembali nasi goreng," katanya.

Indonesia tampaknya meninggalkan banyak kesan mendalam bagi empat pria yang kini bukan lagi tampan, tapi matang. Mereka begitu antusias menyambut para insan media yang telah menunggu mereka di Hotel Sultan, tempat mereka menginap.

Para personel Boyzone tak sungkan untuk turun panggung mendekati media yang juga dihadiri kebanyakan penggemarnya tersebut. Suasana pun menjadi gaduh tak karuan. Tapi Keith dan kawan-kawan santai tak terusik rusuhnya media-setengah fans tersebut.

Mungkin mereka merasakan semangat jiwa muda tumbuh kembali ketika melihat para penggemarnya di Indonesia setelah pengakuan pihak promotor, David Ananda, yang menyatakan konser Boyzone di Singapura dan Bangkok tak seramai yang diharapkan.

Demi memuaskan para zoner, Keith berjanji akan menampilkan yang terbaik dalam pertunjukan esok malam. Ia tak ingin rasa rindu yang ia rasakan terhadap teriakan zoner Indonesia ternoda oleh penampilan yang tak memicu penonton Tanah Air yang gemar berteriak ini.

"Kami juga akan menampilkan tribute khusus untuk Stephen Gately," kata Mikey.

Kehadiran Boyzone kali ini memang terasa berbeda, tanpa Stephen Gately yang wafat, pada 2009 lalu, karena serangan jantung. Meski begitu, keceriaan tak pernah lepas dari wajah mereka.

Tampil dengan dandanan santai, mereka berempat menunjukkan bahwa meski tak lagi setenar dahulu, para personel Boyzone adalah sosok yang tetap rendah hati.

Sepanjang temu media, Ronan dan Shane kerap kali bercanda dan bergurau satu sama lain. Tampaknya mereka tak percaya Boyzone masih sangat terkenal di Indonesia.

Untuk mengabadikan ketidakpercayaan tersebut, Ronan pun mengeluarkan gawainya dan mulai mengambil gambar para awak media yang serius mendengarkan Mikey berbicara.

Tak ingin ketinggalan dari sahabatnya, Shane pun ikut mengeluarkan gawai dan memulai mengambil foto dengan mode panorama. Dia dengan lengan bertatonya mulai menggeserkan gawai secara perlahan dari kanan ke kiri.

Bosan mengambil gambar dan menunggu pertanyaan selanjutnya, Ronan tampak mulai mencari tahu beragam hidangan minuman botol yang menjadi sponsor konsernya. Setelah tahu dan tampaknya tak tertarik, ia kembali menaruh botol tersebut untuk kembali berfokus ke konferensi pers.

Keramahan empat pria ini tak berhenti saat jumpa pers saja. Mereka pun ikut membantu menggotong meja untuk memudahkan para media mengabadikan foto mereka yang kini tak lagi mirip bujangan.

"Mereka ramah banget, mereka menawarkan bantuan untuk promosi konser ini," kata David Ananda, dari pihak promotor Fullcolor Entertainment.

"Mereka pun tidak banyak permintaan, bahkan ketika baru mendarat Ronan bilang ia sudah mengunggahnya ke Twitter agar para penggemarnya tahu ia sudah di Jakarta," kata David.

Kini, tinggal menghitung jam menuju konser reuni yang juga sekaligus pelepas rindu para zoner dengan boy band paling legendaris dan paling terkenal itu.

Ditargetkan oleh pihak promotor, sebanyak delapan ribu zoner akan memenuhi Istora untuk melihat konser yang tiketnya dibanderol dari Rp 750 ribu hingga Rp 3 juta tersebut.

(end/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER