Kakak Kim Jong Un Penggemar Berat Eric Clapton

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Senin, 25 Mei 2015 15:45 WIB
Selera dan penampilan Jong Chul memang berbeda dengan Jong Un. Hal tersebut mungkin membuat Jong Un dipilih sebagai pemimpin Korea Utara.
Jong Chul juga pernah menghadiri konser Clapton di Singapura. Dan tahun 2006, Jong Chul diberitakan menghadiri rangkaian tur Clapton di beberapa kota di Jerman. (Wikimedia Commons/Own work)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak memimpin Korea Utara pada Desember 2011, Kim Jong Un jarang diberitakan melakukan perjalanan ke luar negaranya. Beberapa pihak mengatakan kalau Jong Un memang dicegah ke luar negeri demi keamanannya, namun tidak semua anggota keluarganya mendapat perlakuan yang sama.

Diberitakan oleh Washington Post pada Jumat (22/5), kakak laki-laki Jong Un tengah mengunjungi London, Inggris.


Kehadiran sang kakak pemimpin negara paling tertutup di negara itu tentu saja menghebohkan London. Tapi Kim Jong Chul bukan dalam rangka berpolitik di sana. Ia datang untuk menyaksikan konser Eric Clapton di Royal Albert Hall.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jong Chul bahkan tidak hanya sekali menyaksikan Clapton tampil. Ia menonton konser tersebut sebanyak dua kali berturut-turut.

"Ia tampak bersenang-senang dan menyanyikan seluruh lagu Clapton," kata seorang wartawan yang hadir di sana, seperti yang dikutip oleh Washington Post.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengatakan kalau selama di London, Jong Chul menginap di Chelsea Harbour Hotel. Hotel mewah tersebut bertarif US$3.000 (Rp 39,5 juta).

Menariknya, ini bukanlah kali pertama Jong Chul "berkeliaran" di luar Korea Utara. Tahun 2011, pihak Korea Selatan mengatakan kalau Jong Chul juga pernah menghadiri konser Clapton di Singapura. Dan tahun 2006, Jong Chul diberitakan menghadiri rangkaian tur Clapton di beberapa kota di Jerman.

Saat menghadiri konser di London, Jong Chul tampak mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan kaca mata hitam. Jauh dari tampilan seragam yang dikenakan Jong Un. Saat di Singapura pada 2006, Jong Chul malah terlihat memakai tindikan di kuping.


Selera dan penampilan Jong Chul memang sangat berbeda dengan Jong Un. Hal tersebut mungkin juga yang membuat Jong Un akhirnya dipilih sebagai pemimpin Korea Utara. Pada 2001, kakak Jong Chul dan Jong Un, Kom Jong Nam, ditangkap di Jepang karena kepemilikan paspor palsu, sehinggal gagal menjadi pemimpin pengganti Kim Jong Il.

Jong Nam yang bermaksud berkunjung ke Disneyland Tokyo akhirnya dideportasi ke Tiongkok. Sang ayah, bahkan sampai membatalkan kunjungan kenegaraannya ke sana karena malu. Jong Nam diisukan telah dihapus dari daftar pewarisnya.

Saat ini Jong Nam dikabarkan tinggal di Makau dan hidup jauh dari istananya di Korea Utara.

"Dia beberapa kali terlihat sedang makan dan minum-minum di sebuah restoran di Makau. Bahkan beberapa kali terlihat sedang berjudi," tulis South China Morning Post dalam tulisannya pada 2007.

Jong Nam memang bukan calon pemimpin Korea Utara, tapi tidak juga dengan Jong Chul. Dikatakan oleh Kenji Fujimoto, juru masak pribadi Kim Jong Il, dalam sebuah buku biografirnya, kalau Jong Chul terlalu flamboyan untuk menjadi pemimpin Korea Utara.

"Hati Jong Chul terlalu lembut bagai seorang wanita," tulis Fujimoto.

Sepertinya jaket kulit, kacamata hitam dan tindikan bisa menjadi penanda. Tapi bukti kalau Jong Chul berhati lembut tidak berhenti di situ.


Dikutip dari buku Bipolar Orders: The Two Koreas Since 1989 karangan Hyung Gu Lynn, Jong Chul pernah menulis puisi yang menyatakan kalau dunia akan lebih baik tanpa senjata dan bom atom.

Dibandingan dengan Jong Nam dan Jong Chul, Jong Un memiliki kepribadian yang lebih keras. "Jong Un memiliki karakter yang kuat. Ia memang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin," tulis Fujimoto.

(ard/ard)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER