Jakarta, CNN Indonesia -- Daniel Mananta sejatinya merupakan penggemar Spider-Man dan Wolverine. Namun ia justru dipilih Disney dan Marvel menjadi duta promosi untuk Ant-Man. Sejak itu, Daniel mengaku jadi jatuh cinta pada karakter yang bisa mengecil seukuran semut tapi punya kekuatan super itu.
"Saya baru tahu Ant-Man. Ketika tahu, Ant-Man langsung jadi karakter favorit saya banget. Karena dengan ukurannya yang kecil, dia bisa menginspirasi banyak orang," kata Daniel ketika ditemui di kantor Disney, World Trade Center, kawasan Sudirman, Jakarta, pada Rabu (8/7).
Daniel juga menganggap kisah yang ditawarkan film pahlawan super yang rilis di Indonesia, pada 16 Juli mendatang, itu berbeda dengan cerita pahlawan super Marvel lainnya. Kalau sebelumnya mengedepankan aksi, Ant-Man lebih sarat akan muatan nilai kekeluargaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ant-Man adalah tentang Scott Lang, seorang pencuri biasa yang bertanggung jawab akan kelangsungan putri semata wayangnya. Karena keterbatasan materi, ia terpaksa mencuri demi sesuap nasi. Ia kemudian bertemu Hank Pym, Ant-Man senior, sosok kaya raya yang punya segalanya tapi dibenci putrinya sendiri.
Keduanya saling belajar soal hidup. Hubungan unik itulah yang disukai Daniel dari film arahan sutradara Peyton Reed tersebut.
"Saya yakin film ini akan cukup sukses dalam arti kata filmnya sendiri. Kalau soal tiket saya tidak bisa mengira, tapi film ini unik banget," ujar mantan VJ MTV itu berkomentar.
Selain cerita, keunikan yang dimaksud Daniel adalah digunakannya San Francisco secara nyata. Latar kota yang memang sudah ada, bukan antah berantah, membuat film berbujet US$ 130 juta (Rp 1,7 triliun) itu lebih bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat.
Ant-Man juga menjanjikan penggunaan CGI dan teknologi yang lebih baru dibandingkan dengan film Marvel sebelumnya, terutama dalam adegan perubahan ukuran Ant-Man, dari manusia norman menjadi sekecil semut. Namun justru di ukuran kecil itu Ant-Man memiliki kekuatan super.
(rsa/rsa)