Efek Rumah Kaca Kembali Bersuara

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jul 2015 18:20 WIB
Lewat lagu Pasar Bisa Diciptakan, Efek Rumah Kaca menyuguhkan musik yang lebih lembut dan optimistis, meski masih menyuratkan kritik.
Poster peluncuran lagu terbaru Efek Rumah Kaca, Pasar Bisa Diciptakan yang rilis Jumat (10/7). (Dok. Efek Rumah Kaca)
Jakarta, CNN Indonesia -- Efek Rumah Kaca (ERK) kembali bersuara. Cholil Mahmud (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (bass, vokal latar), dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar) aktif lagi setelah satu tahun vakum karena kepergian Cholil kuliah di Amerika dan menurunnya kesehatan Adrian.

Pada Jumat (10/6) ERK melepas lagu Pasar Bisa Diciptakan. Menurut keterangan pers yang diterima CNN Indonesia, itu merupakan lagu perkenalan. Bukan kepada personel baru ERK, melainkan arah musik yang berbeda dari sebelumnya. Lagu itu terasa jauh lebih lembut.

"Seiring waktu, kami sudah tidak sekeras dulu. Masih ada api itu, tapi kami ingin lebih kalem, lebih tenang dalam meneriakkan sesuatu. Banyak lirik yang akhirnya diganti karena kami merasa sudah tidak sesuai lagi," kata Cholil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara lirik, lagu yang sudah diputar di 144 radio di Indonesia itu masih meneruskan kritik dan kegelisahan ERK terhadap hubungan seni dan industri, seperti lagu-lagu sebelumnya. Tapi Pasar Bisa Diciptakan cenderung optimistis, tidak lagi sekadar berteriak-teriak kritis.

"Ini masih cermin kegelisahan kami," ujar Cholil tentang lagu yang liriknya sudah dipersiapkan sejak 2008 itu.

Tidak hanya berpesan soal seni, dalam Pasar Bisa Diciptakan ERK juga ingin menegaskan bahwa eksplorasi musik mereka belum usai. Didampingi denting keyboard, ERK membungkus lirik bernas dengan layer gitar yang lebih tebal dibanding album-album lampau mereka.

Struktur lagu yang masih khas pun menampilkan progresi kord yang kencang, dengan tembok suara yang menciptakan atmosfer hangat.

Pasar Bisa Diciptakan sebenarnya adalah salah satu babak dalam lagu Biru. Paruh ke-dua lagu itu berjudul Cipta Bisa Dipasarkan. Dari sisi itu, ERK terlihat menggunakan jurus yang sama seperti band progressive rock era '70-an, yang merangkum dua ide di satu lagu dan di saat bersamaan dua ide itu bisa berdiri sendiri.

ERK ingin menunjukkan dua fragmen yang mewakili penciptaan karya dalam berkesenian, yaitu internal dan eksternal. Secara utuh, Biru diharapkan dapat merangkum pemikiran ERK atas pentingnya eksplorasi berkarya.

(rsa/rsa)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER