Jakarta, CNN Indonesia -- Delapan April 1994 mungkin jadi hari paling dirundung duka bagi penggemar musik grunge dan band kenamaan Nirvana. Hari itu sang mega bintang, Kurt Cobain, ditemukan tak bernyawa di atas garasi rumahnya. Jasadnya bersandingan dengan senapan laras panjang yang mengarah ke dagu dan sepucuk surat bunuh diri.
Cobain dinyatakan meninggal setelah memasukkan heroin dosis tinggi ke tubuhnya dan melesatkan peluru lewat senapan laras panjang lewat dagunya. Ia diperkirakan sudah meregang nyawa tiga hari sebelum jasadnya ditemukan oleh petugas yang akan melakukan instalasi sistem keamanan di rumah Cobain.
Kematian Cobain sampai saat ini masih jadi perdebatan publik musik dunia. Ada yang sudah menerima kematiannya sebagai bunuh diri akibat kejengahan pentolan Nirvana tersebut. Namun ada yang masih mengorek-ngorek sebab kematian mega bintang musik grunge tersebut. Bahkan tak jarang yang menuding istri Cobain, Courtney Love, sebagai pembunuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring berjalannya waktu, kasus ini pun dibuka tutup oleh kepolisian. Yang terakhir, beredar kabar kepolisian Seattle akan membuka kembali kasus ini setelah dipicu film dokudrama
Soaked in Bleach yang dirilis, pada 11 Juni 2015.
Seiring berjalannya waktu juga, perdebatan tentang kematiannya Cobain pun makin sengit. Ada yang mengkspreksikannya lewat artikel-artikel di blog pribadi, tapi ada juga yang rela menuliskannya pada lembaran-lembaran buku dan dijual secara luas. Berikut ini,
CNN Indonesia merangkum beberapa buku yang menuangkan perdebatan kematian Kurt Cobain dalam lembaran-lembarannya.
 Kurt Cobai, vokalis Nirvana (CNNIndonesia Internet/Dok. Akun Facebook Nirvana) |
Who Killed Kurt Cobain? The Mysterious Death of an IconKarya ini dibuat oleh dua jurnalis musik peraih penghargaan investigasi, Ian Halperin dan Max Wallace. Di saat banyak orang memperdebatkan secara gamblang teori konspirasi kematian Cobain, buku ini menampilkan biografi Cobain dan Courtney. Namun memang hal tersebut bukan suguhan utama. Inti sesungguhnya dari buku ini adalah kematian sang megabintang grunge dan segala konspirasinya.
Halperin dan Wallace dalam bukunya ini ingin mengatakan bahwa sang vokalis Nirvana tersebut mati dibunuh, bukan bunuh diri. Mereka bahkan mencantumkan foto-foto berwarna dalam buku ini.
Love and Death: The Murder of Kurt CobainBuku terbitan 2004 ini merupakan followup dari buku
Who Killed Kurt Cobain? The Mysterious Death of an Icon karya duet penulis yang sama, Ian Halperin dan Max Wallace. Kedua penulis tersebut kali ini menulis berdasarkan rekaman pembicaraan antara detektif pribadi Courtney Love, Tom Grant, dengan kuasa hukum Cobain, Rosemary Carroll.
Pada buku ini, Halperin dan Wallace masih konsisten menghadirkan fakta-fakta yang berkesimpulan bahwa Cobain dibunuh, bukan bunuh diri. Sebut saja rekaman pembicaraan Grant dan Carroll yang memperdebatkan temuan tentang kematian Cobain dan menyimpulkan Cobain mati dibunuh. Atau wawancara Halperin dan Wallace dengan kakek Cobain, ayah Courtney, dan ahli forensik yang semuanya juga menyimpulkan Cobain mati dibunuh, bukan bunuh diri.
 Nirvana (CNNIndonesia Internet/Dok. Akun Facebook Nirvana) |
Kurt Cobain Murder Investigation ManualBerbeda dengan buku tentang kematian Cobain lainnya, buku ini bukan buku biasa. Pertama karena buku ini ditulis oleh Tom Grant, detektif pribadi Courtney yang menyelidiki kematian Cobain. Kedua, karena buku setebal 150 halaman ini adalah arsip penyelidikan berupa foto, laporan polisi, dan dokumen, yang dikumpulkan dan dikomentari oleh Tom Grant sendiri.
Buku ini merupakan penggalangan dana untuk investigasi kasus kematian Cobain karena selama menyelidiki kasus ini, Grant bekerja atas dananya sendiri. Menurutnya, dengan membeli buku ini akan membantu penyelidikan kasus kematian Cobain. Tiap buku yang dijual, disertai dengan ucapan terima kasih personal dan tanda tangan Tom Grant.
Heavier Than Heaven: A Biography of Kurt CobainBuku terakhir datang dari Charles R. Cross. Buku ini Cross garap dengan kolaborasi bersama janda Cobain, Courtney Love. Banyak media massa besar, memuji setinggi langit buku ini sebagai buku yang harus dibaca terkait Cobain.
Buku ini menceritakan keindahan hidup Cobain dan Courtney. Buku ini pun menghadirkan hal-hal positif dari hidup sang vokalis bersama istrinya. Jelas buku ini agak berbeda dari buku lainnya karena tak melulu mengkritik dan berteori tentang kematian Cobain. Namun beberapa pihak mengklaim pembaca harus jeli membaca buku ini karena mereka menganggap tak semuanya fakta yang disampaikan buku ini benar.
(vga/vga)