Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat dunia perlu berterima kasih pada Leonardo DiCaprio. Ia bukan hanya menyelamatkan kekasihnya, Rose yang diperankan Kate Winslet dalam film
Titanic. Leo juga menyumbang untuk perbaikan dunia.
Mengutip
Huffington Post, yayasan Leonardo DiCaprio baru saja mengumumkan, pada Selasa (14/7), bahwa mereka menyumbang US$15 juta atau setara dengan Rp200 miliar untuk masalah lingkungan di dunia. Mereka membiayai kelompok yang ingin menyelesaikan masalah kemanusiaan.
Beberapa upaya yang akan disokong seperti mengatasi perubahan iklim, kepunahan massal, dan degradasi lingkungan. Itu sesuai dengan perjuangan Leo sendiri yang sejak lama dikenal sebagai pembela lingkungan. Ia bahkan didapuk PBB sebagai pembawa pesan perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan
Huffington Post, Leo aktif berbicara soal lingkungan sepanjang kariernya. Ia mendirikan Leonardo DiCaprio Foundation, pada 1998, setahun setelah film
Titanic. Tujuannya mendanai upaya-upaya penyelamatan planet dan melindungi spesies yang akan punah.
Hingga saat ini, terhitung lebih dari 40 negara dengan proyek senada yang didanainya.
"Kerusakan planet kita terus berlanjut ke tahap yang kita tidak bisa lagi membiarkannya," kata Leo dalam sebuah pernyataan resmi. "Kita punya tanggung jawab untuk berinovasi tentang masa depan di mana habitat planet kita tidak menjadi korban dari kita yang tinggal di dalamnya," katanya lagi.
Selain membuat yayasan untuk mendanai upaya penyelamatan lingkungan, Leo juga menjadi eksekutif produser untuk sebuah film dokumenter berjudul
Virunga. Film tentang kehidupan alam liar itu pernah menjadi nomine Oscar, namun tidak membawa pulang piala.
Leo juga membuat kesepakatan dengan Netflix tahun ini untuk membuat lebih banyak film bertema lingkungan untuk menyadarkan publik.
"Sebagai aktor, saya berpura-pura dalam hidup. Saya memainkan karakter fiktif yang sering menangani masalah fiktif. Saya percaya, manusia melihat masalah perubahan iklim dalam perspektif yang sama. Tubuh ini menghadapi tugas yang sulit tapi bisa diatasi. Anda bisa membuat sejarah atau difitnah oleh itu."
Pernyataan Leo itu terlontar dalam pidatonya di United Nations Climate Summit pada September 2014. Ia menantang manusia menghadapi ujian terberat untuk planet Bumi.
(rsa/rsa)