Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga mengantar Olga ke peristirahatan terakhirnya di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta, akhir Maret lalu. Namun loyalitas para penggemar Olga tidak berhenti sampai di situ. Mereka masih mendatangi rumah Olga, mendoakannya pada hari-hari berikutnya.
Makam Olga juga tak pernah sepi dari peziarah, bahkan sampai 40 hari kematiannya telah lewat. Makam itu tak pernah sepi. Itu disampaikan pengurus makam, Burhan kepada CNN Indonesia saat dikunjungi di TPU Malaka baru-baru ini.
"Yang nyekar dari mana-mana. Pernah ada nenek-nenek jam 11 malam datang. Orang nyekar dari mana-mana enggak berhenti. Dia orang baik," tutur Burhan. Namun, ia melanjutkan, sayang sekali antusiasme warga itu tidak diimbangi dengan perhatian keluarga Olga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhan bercerita, hingga kini keluarga Olga belum berkomunikasi dengannya sebagai pengurus makam. Burhan jadi tak merasa diberi amanah. Padahal tak lama setelah dikebumikan, kurang lebih 22 makan di sekitar tempat peristirahatan Olga rusak terinjak peziarah.
Karena tak diamanahi apa pun, Burhan merasa tak berhak mengusir keramaian itu. Namun fenomena itu mengundang reaksi beberapa keluarga yang kerabatnya dimakamkan di sekitar Olga. Mereka khawatir makam kerabatnya rusak.
"Keluarga lain yang ada makam di sini jadi khawatir. Kantor juga takut. Kalau ada kesalahan dan ada protes, Kepala TPU-nya bisa dipindah," ujar Burhan mengungkapkan.
Burhan sendiri mengaku kebingungan menghadapi peziarah karena tidak ada dialog dengan keluarga Olga, meskipun mereka sering mengunjungi dan berdoa untuk sang komedian.
"Kita mau kasih tulisan nanti takut salah. Takut disangka ngebedain, nanti TPU disangka gimana. Saya merasa bertanggung jawab karena ini pekerjaan saya. Seandainya keluarga mau cari pihak lain juga enggak masalah, kita lepasin," kata Burhan lagi, membeberkan.
(rsa/rsa)