Jakarta, CNN Indonesia -- Snoop Dogg menuduh pihak Kepolisan Swedia bertindak rasis, karena telah menangkapnya atas dugaan penyalahgunaan mariyuana di kota Uppsala.
Pasca kejadian tersebut, Snoop mengatakan kepada penggemarnya, ia tidak akan pernah kembali ke Swedia.
Polisi menghentikan mobil yang membawa Snoop, pada Sabtu (25/7), karena ia terlihat seperti di bawah pengaruh narkoba. Lalu, Snoop di bawa ke kantor polisi untuk menjalani tes urin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tes urin, Snoop dibebaskan, meski tidak diketahui apa hasil tes urin tersebut.
Setelah pembebasannya, Snoop mengunggah video di akun Instagram-nya. Video tersebut berisi curahan hati Snoop mengenai kekesalannya atas pihak kepolisan Swedia yang dianggapnya rasis.
"Mereka meminta saya buang air kecil di gelas kecil dan tidak menemukan apa pun," kata Snoop.
"Tidak ada kasus, tidak ada apa pun," lanjut Snoop.
Ini bukan kali pertama Snoop berurusan dengan polisi karena mariyuana. Pada Juli 2012, ia dilarang masuk ke Norwegia selama dua tahun karena diketahui memiliki enam gram mariyuana ketika berada di sana.
Salah satu juri acara pencarian bakat Swedish Idol, Alexander Bard, mengatakan penangkapan Snoop bukanlah penangkapan yang rasis, melainkan penangkapan yang bertujuan untuk memopulerkan nama kepolisan Swedia.
"Pihak kepolisan Swedia sudah putus asa dengan gerakan pemberantasan narkoba mereka yang kurang berhasil. Oleh karena itu, mereka menangkap orang terkenal agar mendapat perhatian media," kata Bard.
(ard/ard)