Jakarta, CNN Indonesia -- Visinema Pictures dan Tinggikan Production tengah menggarap film
Surat Dari Praha, sebuah pamungkas dari rangkaian 20 tahun retrospektif karir musisi Glenn Fredly.
Surat Dari Praha merupakan film hasil kolaborasi sutradara Angga Dwimas Sasongko, Glenn Fredly dan aktor Chicco Jerikho serta bentuk interpretasi dari dua lagu Glenn Fredly.
Surat Dari Praha difilmkan 10 persen di Jakarta dan 90 persen di Praha. Menurut Anggia Kharisma, Executive Produser Visinema Pictures, kota Praha di Republik Ceko mewakili musik Glenn Fredly.
"Praha dipilih karena kota itu romantis seperti Kak Glenn," kata Anggia, dalam jumpa pers di Kedia Filosofi Kopi, Blok M Square pada Jumat (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan hati GlennMenurut Glenn, Angga datang menawarkan konsep
Surat Dari Praha kepadanya.
Glenn mempertimbangkan beberapa nama untuk menjadi pemeran utama di film tersebut, hingga pilihan jatuh pada Tio Pakusadewo dan Julie Estelle, karena Glenn menganggap keduanya punya sisi musikal.
"Ada sebuah pesan, kisah dan momen yang ingin dibagi. Dua pemeran utama akan menyanyikan lagu. Sejak awal kami memikirkan siapa yang akan main karena tidak banyak pemain yang punya
taste musikal," kata Glenn.
"Tio dan juli menyanyikan
Sabda Rindu dan
Nyawa Terakhir. Ini pengalaman pertama saya untuk men-
direct Tio dan Julie dan momen terpenting selama 20 tahun berkarier," jelas Glenn.
Aktor kawakan Tio yang berperan sebagai Jaya mengaku bahwa menyanyi di depan mic membuatnya stres, namun Glenn berhasil membimbingannya. Sementara Julie merasa keluar dari zona nyaman dengan bernyanyi dalam film ini, dia juga berharap bahwa hasilnya tak mengecewakan.
Terinpirasi dari karya lainMenurut Anggia film
Begin Again (2014) sedikit menginspirasi
Surat Dari Praha. Lagu-lagu tema film ini nanti juga akan dialbumkan, sama seperti
Begin Again.Menanggapi kabar bahwa film ini memiliki kemiripan judul dengan novel karya Yusri Fajar, Glenn berkata bahwa perbedaan konten menjadi unsur penting sebagai pembeda.
"Yang jelas kita melihat bahwa judul itu adalah
public domain, siapapun bisa memakai itu. Kalau ada kesamaan wajar, yang penting kontennya berbeda. Justru ini positif bagi kami, untuk melihat peluang apa yang bisa kami sinergikan. Kekuatannya film ini adalah bagaimana Angga menerjemahkan dua lagu saya. Ini merupakan suguhan yang baru," tutup Glenn.
(ard/ard)