Grumpy Cat dkk Mejeng di Museum New York

Vega Probo | CNN Indonesia
Senin, 10 Agu 2015 09:43 WIB
Pameran How Cats Took Over the Internet di Museum of the Moving Image di New York menampilkan para kucing selebriti, dari Grumpy Cat sampai Lil Bub.
Grumpy Cat (CNNIndonesia GettyImages/Neilson Barnard)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berapa banyak orang yang menyukai foto atau video anda di media sosial? Puluhan atau ratusan? Jangan terburu-buru berbangga hati, karena foto dan video para kucing selebriti ini disukai ratusan ribu hingga jutaan orang sedunia!

“Aksi para kucing memikat perhatian banyak orang, karena itulah pameran ini diadakan,” kata kurator Jason Eppink sebagaimana dikutip NY Times. Pameran yang ia maksud tak lain How Cats Took Over the Internet di Museum of the Moving Image di New York, AS.

Pameran yang digelar sejak 7 Agustus 2015 hingga 31 Januari 2016 ini antara lain menampilkan para kucing selebriti, seperti Grumpy Cat dan Lil Bub, yang membintangi acara televisi sendiri, juga Maru the Cat yang merilis dua buku di AS dan Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pameran yang didedikasikan bagi para kucing ini juga menampilkan foto, meme, video, dan instalasi kucing lain. Para pengunjung museum bisa menyimak aksi para kucing yang menghebohkan internet dan menciptakan fenomena dalam 20 tahun terakhir.

Demi pameran ini, Eppink, yang menjabat sebagai Associate Curator of Digital Media, menjalin kerja sama dengan Reddit, YouTube, Tumblr, BuzzFeed, Instagram untuk merangkum data akurat popularitas kucing selebriti dari segi persentase trafik.

“Sungguh menyenangkan bisa menemukan subjek lucu ini,” kata Eppink yang sebetulnya alergi kucing. Fakta yang mengejutkan: ternyata aksi si kucing lebih disukai ketimbang anjing. Hal ini juga ditegaskan peneliti Radha O’Meara asal Selandia Baru.

“Anjing cenderung jaim di depan kamera, sementara kucing tampil apa adanya, tak peduli aksinya direkam kamera,” kata O’Meara. Karena itu, cuitan #Caturday, Lolcat, Stuff on My Cat, Nyan Cat, Keyboard Cat, Cat Scans, Kitty Cams, jadi fenomena ranah maya.

Sekalipun mejeng di museum, Direktur Eksekutif Museum of the Moving Image Carl Goodman menyatakan, bukan lantas para kucing ini layak disebut subjek seni. “Namun harus diakui, bahwa secara signifikan, para kucing telah menjadi bagian dari budaya.”

[Gambas:Youtube]

Eppink juga menyatakan hal senada. Meskipun tak tergolong subjek seni, kehadiran para kucing dalam rekaman foto dan video, juga instalasi yang dipamerkan di museum di Astoria, Queens, ini memiliki keunggulan dari segi “aesthetics of cuteness.”

Hal ini sekaligus menunjukkan, selera pengguna internet telah bergeser. Mereka tak lagi narsis menampilkan foto atau video diri sendiri, melainkan kucing. Para netizen pun menyukainya, karena aksi kucing ini ampuh meretas kebosanan.

Museum of the Moving Image bukan museum pertama yang menampilkan pameran kucing. Sebelumnya, pada 2012, Walker Art Center di Minneapolis, juga menggelar Internet Cat Video Festival. Nantinya, pada Oktober mendatang, Museum of the Moving Image juga akan menyajikan acara serupa, Cat-vant Garde Film Show.

Acara tersebut akan menampilkan film-film avant-garde seperti Nightcats karya Stan Brakhage, juga How to Draw a Cat karya Pola Chapelle. Dengan layar besar ala amfiteater, tentu saja momen menonton aksi si kucing lebih seru ketimbang via layar ponsel.
 
[Gambas:Youtube]

Film-film kucing ini dikurasi oleh Will Braden, sang kreator kucing hitam Perancis yang mashyur: Henri, le Chat Noir. Ia juga menggarap L’Haunting, video kucing bertema Halloween yang menampilkan sang bintang, Henri.

“Saya menampilkan keberagaman di video-video yang semuanya tentang kucing. Ada video yang direkam asal-asalan dengan ponsel dan ada juga yang diproduksi dengan kamera serius,” kata Braden. “Video-video kucing ini sukses menampilkan watak asli mereka.”

Tentu saja tak terlampau sulit bagi Braden mengkurasi video-video kucing untuk The Cat-vant Garde Film Show. Karena toh sebelumnya, ia telah berpengalaman sebagai kurator Internet Cat Video Festival di Walker Arts Center.

“Pengunjung pameran ini memang tidak serta merta bakal menjadi jadi pencinta kucing,” kata Eppink. “Namun dengan menyimak pameran ini, mereka menapak tilas sejarah fenomena di internet dan belajar banyak tentang kehidupan kucing.” (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER