Jakarta, CNN Indonesia -- Karya seni yang indah dipandang mata, jumlahnya sudah tak terhingga. Tapi tidak semua karya itu mampu memancarkan aura positif. Salah satu dari yang sedikit itu adalah hasil fotografi Selubung Bening karya Kinez Riza yang di pamerkan di Gallery Venue Salian Art Space Bandung, 4 September hingga 4 Oktober 2015.
Energi positif yang dihasilkan foto-foto Kinez sudah diakui Dokter Hanson Barki, pendiri Klinik Hanara Bandung. Menurutnya, Selubung Hening Kinez memiliki pancaran body wisdom. Pancaran itu bisa Hanson lihat melalui kinesiologi atau metode pengetesan otot tubuh.
"Cara melihat karya seni, keindahan, manfaatnya, konsistensinya, bisa dirasakan oleh tubuh. Software kita berupa garis meridien, yang akan merespons semua hal positif melalui kekuatan otot tubuh," ujarnya seperti dalam keterangan pers yang diterima CNN Indonesia, Minggu (6/9) siang. Tolok ukurnya sebenarnya sangat mudah, lewat pengangkatan tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semakin kuat tangan diangkat dengan ketinggian 90 derajat, maka makin tinggi pula energi positif yang dipancarkan oleh karya seni tersebut," kata Hanson menjelaskan. Secara otomatis tangan memang biasanya terangkat saat menikmati karya seni di sebuah galeri.
Jika karya seni memancarkan aura dan energi positif yang kuat, kata Hanson, itu ternyata dapat bermanfaat bagi tubuh. "Konsep dan cara pengambilan gambarnya begitu berbeda. Gambar yang diambil punya energi yang kuat dan bisa dinikmati tubuh, tidak hanya indah," lanjutnya.
Energi yang dimaksud Hanson mencakup spiritual, emosi, dan jasmani. Selera seni bisa menipu, tetapi tubuh tak bisa dibohongi.
Kinez sendiri merupakan seorang seniman muda Indonesia yang menyuguhkan realitas sekaligus representasi identitas dalam karya-karyanya. Ia menyukai simbologi, ikonologi, dan mitologi. Sekitar 1998 ia pernah hijrah ke Singapura dan menyadari betapa perbedaan budaya begitu indah. Pada 2002 baru ia mengawali karier sebagai seniman.
Kinez juga peka terkadap isu sosial. Ia pernah membantu pemulihan tsunami di Aceh, serta terlibat dalam konferensi di Srilanka dan Timor Leste. Dari sanalah Kinez belajar bahwa setiap individu punya perbedaa perspektif, dan itu unik serta menarik. Karyanya banyak terinspirasi dari sana.
Selubung Hening selayak karya monokrom, namun memancarkan keindahan sekaligus daya magis. Warna gelap yang dipilih Kinez tidak lantas membuat pameran fotografinya suram maupun mistis.
(ard/ard)