Kelly Hu, Wanita X-Men yang Ingin Peran Superhero Konyol
Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Sep 2015 10:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Wajah orientalnya seringkali bermunculan di film-film box office, namun ternyata masih ada yang tak mengenal wanita 47 tahun ini.
Sebut saja film The Scorpion King yang melambungkan nama Dwayne Johnson. Dalam film ini, wanita ini berperan sebagai Sorceress Cassandra.
Namun, namanya menjadi perbincangan ketika lolos menjadi bagian dari X-Men 2 atau X2 yaitu Lady Deathstrike, pada 2003 lalu. Dialah Kelly Hu.
Wanita keturunan Tionghoa ini lahir dan tumbuh di Hawaii, Amerika Serikat. Dirinya bahkan merupakan Miss Teen USA 1985 dan Miss Hawaii 1993.
Meski memiliki pengalaman berlenggak lenggok di atas panggung, tapi Kelly Hu masih harus berjuang untuk mendapatkan sebuah peran dalam film.
"Sebenarnya yang pertama kali saya lakukan adalah meriset terlebih dahulu sebelum memerankan karakternya, atau ikut sebuah casting," kata Hu ketika bercerita di panggung Jakarta Comic Con, JIExpo Kemayoran, kemarin.
Hu datang ke Indonesia pertama kalinya untuk menghadiri Jakarta Comic Con 2015 yang juga diadakan untuk kali pertama. Ia menjadi pembicara setelah perannya dalam X2 menjadi perbincangan hangat dengan ciri khas wajah oriental dan aksi martial artsnya.
"Jujur lho, sebenarnya pada awalnya saya tidak mengerti X-Men itu apa sampai nonton film pertamanya," katanya sembari tertawa. "Saya hanya berpikir, orang-orang itu sedang apa?" lanjutnya.
Tapi siapa yang menyangka bahwa ia dapat lolos dari casting X-Men yang diakuinya berlangsung sangat ketat dan sengit. Pihak 20th Century Fox dan Marvel selaku pihak pembuat X2 memiliki standar yang sangat tinggi untuk peran dalam sekuel X-Men.
Diterangkan oleh Hu, pihak pembuat X-Men menginginkan seorang wanita berparas Asia namun dapat melakukan aksi bela diri. Namun, meski berlangsung dengan sangat ketat ternyata pihak Marvel dan 20h Century Fox memiliki cara yang aneh dalam menjalankan proses casting.
"Mereka meminta saya menunjukkan punggung telapak tangan dan merentangkannya kepada mereka," kata Hu. "Setelah itu saya diminta untuk berakting dan menunjukkan martial arts, beberapa waktu kemudian saya diberi tahu saya lolos.”
Lady Deathstrike adalah sosok manusia mutan yang memiliki kemampuan seperti Wolverine. Ia memiliki kuku metal adamantium yang panjang. Sayangnya di film X2 peran Lady Deathstrike langsung mati dalam pertempuran melawan Wolverine.
Pengalaman Hu menjalani casting dengan Marvel berbeda jauh dengan pengalamannya ketika pembuatan film The Scorpion King.
Pihak produser menyeleksi seluruh wanita yang ada di Hollywood, mulai dari model hingga pemain film. Mereka pun sebenarnya tidak memiliki kriteria harus berparas Asia untuk peran Sorceress Cassandra.
"Saya saat di Scorpion King itu beruntung sekali, saya harus menjalani enam kali casting, dan semuanya mereka lihat," kata Hu.
Wajah para Asia yang dimiliki Hu diduga menjadi pemulus dirinya dalam mendapatkan peran tersebut, selain memang kapasitas aktingnya yang diakui.
Meski memiliki wajah tak seperti wanita Amerika kebanyakan, namun Hu merasa bahwa wajah orientalnya adalah sebuah keberkahan dan keberuntungan untuk dirinya.
"Sebenarnya semua itu tergantung dari perspektif mana yang digunakan, saya merasa tidak semua orang memiliki wajah seperti saya," kata Hu.
"Jujur saja, saya punya banyak keberuntungan sebagai wajah Asia di periode 80-an, saya tidak merasa sebagai minoritas," lanjutnya.
Hu pun pernah merasakan gagal dalam perjalanan kariernya. Saat itu terjadi ketika ia mengikuti ajang pemilihan Miss USA 1994. Ia yang merupakan Miss Hawaii 1993 menjadi wakil dari negara bagiannya untuk berlaga dengan wanita cantik Amerika Serikat lainnya yang kebanyakan seperti Barbie.
Namun, impiannya menjadi wanita tercantik di Amerika Serikat kandas. Ia gagal menjadi Miss USA 1994.
"Ibu saya mengatakan saat itu, bahwa Amerika belum siap menerima wajah Asia. Dan kalimat itu menguatkan saya. Saya membuktikan dengan wajah seperti ini saya berdiri di tengah wajah-wajah barbie," kata Hu.
"Saya merayakan perbedaan yang saya miliki, saya tidak takut untuk menjadi berbeda," dia melanjutkan.
Kini setelah dirinya bermain dalam berbagai film serta serial televisi, Hu masih memiliki beberapa keinginan yang belum tercapai.
"Saya ingin karakter superhero namun tampak bodoh, karena saya ini konyol, ada yang bisa carikan?" Hu bercanda.
(end/utw)
Sebut saja film The Scorpion King yang melambungkan nama Dwayne Johnson. Dalam film ini, wanita ini berperan sebagai Sorceress Cassandra.
Namun, namanya menjadi perbincangan ketika lolos menjadi bagian dari X-Men 2 atau X2 yaitu Lady Deathstrike, pada 2003 lalu. Dialah Kelly Hu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski memiliki pengalaman berlenggak lenggok di atas panggung, tapi Kelly Hu masih harus berjuang untuk mendapatkan sebuah peran dalam film.
Hu datang ke Indonesia pertama kalinya untuk menghadiri Jakarta Comic Con 2015 yang juga diadakan untuk kali pertama. Ia menjadi pembicara setelah perannya dalam X2 menjadi perbincangan hangat dengan ciri khas wajah oriental dan aksi martial artsnya.
"Jujur lho, sebenarnya pada awalnya saya tidak mengerti X-Men itu apa sampai nonton film pertamanya," katanya sembari tertawa. "Saya hanya berpikir, orang-orang itu sedang apa?" lanjutnya.
Tapi siapa yang menyangka bahwa ia dapat lolos dari casting X-Men yang diakuinya berlangsung sangat ketat dan sengit. Pihak 20th Century Fox dan Marvel selaku pihak pembuat X2 memiliki standar yang sangat tinggi untuk peran dalam sekuel X-Men.
Diterangkan oleh Hu, pihak pembuat X-Men menginginkan seorang wanita berparas Asia namun dapat melakukan aksi bela diri. Namun, meski berlangsung dengan sangat ketat ternyata pihak Marvel dan 20h Century Fox memiliki cara yang aneh dalam menjalankan proses casting.
"Mereka meminta saya menunjukkan punggung telapak tangan dan merentangkannya kepada mereka," kata Hu. "Setelah itu saya diminta untuk berakting dan menunjukkan martial arts, beberapa waktu kemudian saya diberi tahu saya lolos.”
Lady Deathstrike adalah sosok manusia mutan yang memiliki kemampuan seperti Wolverine. Ia memiliki kuku metal adamantium yang panjang. Sayangnya di film X2 peran Lady Deathstrike langsung mati dalam pertempuran melawan Wolverine.
Pengalaman Hu menjalani casting dengan Marvel berbeda jauh dengan pengalamannya ketika pembuatan film The Scorpion King.
Pihak produser menyeleksi seluruh wanita yang ada di Hollywood, mulai dari model hingga pemain film. Mereka pun sebenarnya tidak memiliki kriteria harus berparas Asia untuk peran Sorceress Cassandra.
"Saya saat di Scorpion King itu beruntung sekali, saya harus menjalani enam kali casting, dan semuanya mereka lihat," kata Hu.
Wajah para Asia yang dimiliki Hu diduga menjadi pemulus dirinya dalam mendapatkan peran tersebut, selain memang kapasitas aktingnya yang diakui.
Meski memiliki wajah tak seperti wanita Amerika kebanyakan, namun Hu merasa bahwa wajah orientalnya adalah sebuah keberkahan dan keberuntungan untuk dirinya.
"Jujur saja, saya punya banyak keberuntungan sebagai wajah Asia di periode 80-an, saya tidak merasa sebagai minoritas," lanjutnya.
Hu pun pernah merasakan gagal dalam perjalanan kariernya. Saat itu terjadi ketika ia mengikuti ajang pemilihan Miss USA 1994. Ia yang merupakan Miss Hawaii 1993 menjadi wakil dari negara bagiannya untuk berlaga dengan wanita cantik Amerika Serikat lainnya yang kebanyakan seperti Barbie.
Namun, impiannya menjadi wanita tercantik di Amerika Serikat kandas. Ia gagal menjadi Miss USA 1994.
"Ibu saya mengatakan saat itu, bahwa Amerika belum siap menerima wajah Asia. Dan kalimat itu menguatkan saya. Saya membuktikan dengan wajah seperti ini saya berdiri di tengah wajah-wajah barbie," kata Hu.
"Saya merayakan perbedaan yang saya miliki, saya tidak takut untuk menjadi berbeda," dia melanjutkan.
Kini setelah dirinya bermain dalam berbagai film serta serial televisi, Hu masih memiliki beberapa keinginan yang belum tercapai.
"Saya ingin karakter superhero namun tampak bodoh, karena saya ini konyol, ada yang bisa carikan?" Hu bercanda.
(end/utw)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK