Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti diperkirakan sebelumnya, niatan Kanye West melaju ke Gedung Putih pada 2020, sebagaimana disampaikan di acara MTV Music Awards, beberapa waktu lalu, bakal berbuntut panjang. Isunya bakal terus bergulir hingga lima tahun mendatang.
Tak sedikit tokoh yang menyampaikan pendapat, dukungan, atau bahkan protes terhadap keinginan suami Kim Kardashian berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 2020. Sebut saja, Taylor Swift, Ben Carson, Donald Trump, Hillary Clinton.
Swift dan Carson sama-sama mendukung ayah North West ini, sementara Hillary Rodham Clinton yang mencalonkan diri di Pilpres AS 2016 meminta West untuk menunda niatnya, paling tidak setelah ia mencalonkan diri di dua periode Pilpres AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seolah tak peduli apa kata orang, West berancang-ancang menjejakkan kaki di batu loncatan pertamanya: mengisi acara penggalangan dana yang digagas Komite Nasional Partai Demokrat di Warfield Theatre, San Francisco, AS.
Istimewanya, acara yang akan digelar pada 10 Oktober 2015 ini dihadiri Presiden AS Barack Obama. Sebagaimana dilansir laman
SF Gate, West dijadwalkan tampil membawakan sejumlah
hits-nya, seperti
Gold Digger, Jesus Walks, Fade.
Selain tamu undangan, acara ini juga terbuka bagi partisipan yang bersedia menggelontorkan dana, mulai dari US$250. Semakin tinggi nilai nominalnya, semakin terbuka kesempatan emas untuk berada sedekat mungkin dengan Obama.
Sebagaimana dipublikasikan di website resmi
Partai Demokrat, penyumbang dana US$5.000 bisa berfoto bersama Presiden US$10.000 bisa menghadiri resepsi bersama Obama. Atau bisa juga tak hadir, tapi tetap menyumbang dana dengan nilai tak terbatas.
Beberapa media asing menilai, acara yang mempertemukan Obama dan West ini merupakan bagian upaya rekonsiliasi setelah keduanya sempat beradu pendapat di kesempatan berbeda, beberapa waku lalu.
Obama dikabarkan sempat menyebut West, “
jackass,” gara-gara kenekatannya menyela pidato kemenangan Taylor Swift di acara MTV Music Awards 2009. Menurut West, ketika itu, Beyonce lebih pantas menjadi pemenang ketimbang Swift.
Lalu, di lain waktu, giliran West melontarkan komentar soal petinggi negara. Tak disebutkan apakah kata-katanya ditujukan secara khusus kepada Obama selaku orang nomor satu di Negeri Paman Sam yang telah menyebutnya, “
jackass.”
“Saya tidak peduli apakah seseorang itu presiden atau bukan,” kata West, suatu kali. “Saya hanya peduli soal pemikiran dan bagaimana anda bisa membantu orang lain dan melakoni kiprah yang bermanfaat bagi dunia."
Lebih jauh West menuturkan kiprahnya, “Musik saya memberikan kegembiraan bagi orang-orang. Apa yang saya kreasikan membawa keceriaan bagi orang-orang. Dan apa yang saya lakukan memang berkaitan dengan orang-orang.”
(vga/vga)