Pemain Bass 'RATM' Menduga ISIS Salah Satu Konspirasi AS
Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 08:35 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah komentar yang terlontar dari mulut pemain bass Rage Against The Machine (RATM), Tim Commerford, sedang menjadi pemberitaan di mana-mana. Setelah mengaku bersalah telah menjadi inspirasi bagi Limp Bizkit, Commerford kembali ramai diberitakan karena membahas soal keberadaan kelompok militan ISIS.
Dalam wawancaranya dengan majalah Rolling Stone, Commerford mengatakan kalau kelompok ISIS hanyalah salah satu dari sekian banyak konspirasi yang diciptakan Amerika Serikat (AS).
"Saya tidak percaya kalau ada orang Timur Tengah yang mau bergabung dengan ISIS. AS seakan sudah merencanakannya," kata Commerford.
"Itu semua hanyalah omong kosong. Saya tidak percaya mereka memenggal kepala tawanan. Terlalu banyak hal palsu yang terlihat. Seseorang membentuk ISIS agar ia bisa menjatuhkan bom," lanjut Commerford.
Commerford juga membandingkan ISIS dengan pendaratan astronot di Bulan. Ia merasa kedua konspirasi tersebut dikerjakan oleh orang yang sama.
"Saya pernah bertanya kepada Buzz Aldrin, mengapa bendera AS dan barang-barang yang ditaruh di Bulan tidak terlihat dari teleskop di Bumi? Namun ia terus mengelak untuk menjawab," ujar Commerford.
"Dari situ saya merasa begitu banyak propaganda yang telah diciptakan," lanjut Commerford.
Sebelum membahas keberadaan ISIS, Commerford mengatakan dirinya menyesal telah berkarya bersama Zack de la Rocha, Tom Morello dan Brad Wilk, kalau pada akhirnya Limp Bizkit malah mengaku terinspirasi oleh RATM.
Vokalis Limp Bizkit, Fred Durst, memang mengaku sangat terinpirasi oleh RATM, sehingga ia membentuk band bersama Sam Rivers, John Otto dan Wes Borland.
Saking terinspirasinya, Durst bahkan sering membawakan lagu RATM yang berjudul Killing in the Name dalam setiap konser Limp Bizkit.
Tapi tampaknya Commerford tidak sependapat dengan Durst.
"Saya mohon maaf jika sudah menginspirasi Limp Bizkit," kata Commerford.
"Sungguh, saya sangat menyesal telah menginspirasi band 'menyebalkan' seperti Limp Bizkit," lanjut Commerford.
(ard/ard)
Dalam wawancaranya dengan majalah Rolling Stone, Commerford mengatakan kalau kelompok ISIS hanyalah salah satu dari sekian banyak konspirasi yang diciptakan Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Commerford juga membandingkan ISIS dengan pendaratan astronot di Bulan. Ia merasa kedua konspirasi tersebut dikerjakan oleh orang yang sama.
"Dari situ saya merasa begitu banyak propaganda yang telah diciptakan," lanjut Commerford.
Sebelum membahas keberadaan ISIS, Commerford mengatakan dirinya menyesal telah berkarya bersama Zack de la Rocha, Tom Morello dan Brad Wilk, kalau pada akhirnya Limp Bizkit malah mengaku terinspirasi oleh RATM.
Vokalis Limp Bizkit, Fred Durst, memang mengaku sangat terinpirasi oleh RATM, sehingga ia membentuk band bersama Sam Rivers, John Otto dan Wes Borland.
Saking terinspirasinya, Durst bahkan sering membawakan lagu RATM yang berjudul Killing in the Name dalam setiap konser Limp Bizkit.
Tapi tampaknya Commerford tidak sependapat dengan Durst.
"Saya mohon maaf jika sudah menginspirasi Limp Bizkit," kata Commerford.
"Sungguh, saya sangat menyesal telah menginspirasi band 'menyebalkan' seperti Limp Bizkit," lanjut Commerford.
(ard/ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK