The Wedding and Bebek Betutu, Reuni Konyol Geng Extravaganza
Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 09:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tora Sudiro, Mieke Amalia, Aming, Virnie Ismail, Rony Dozer, Tike Priyatnakusumah, Indra Birowo, Ronal Surapraja, Sogi Indra Dhuaja, Ence Bagus, TJ, Omesh, dan Edric Tjandra pernah tergabung dalam sebuah acara sitkom Extravaganza yang terkenal beberapa tahun silam.
Sempat hilang setelah berhenti mengudara pada 2009 silam, 13 sahabat itu muncul kembali dalam sebuah film komedi bertajuk The Wedding and Bebek Betutu. Film ini dijadwalkan akan dirilis pada Kamis esok, 8 Oktober 2015.
Ibarat melihat sketsa semasa 13 orang itu masih berjaya, film ini menceritakan kisah perjuangan penyelamatan pernikahan Lana (Adinda Thomas) yang merupakan putri pengusaha hotel mewah Rama Sastranegara (Ronal Surapraja) dengan Rani Sastranegara (Mieke Amalia).
Rencananya, Lana akan menikah dengan Bagas Wicaksono (Omesh) yang merupakan putra pengusaha asal Jawa Edo Wicaksono (Indra Birowo) dengan Tuti Wicaksono (TJ). Hubungan Lana dan Bagas nyaris tidak didukung oleh kedua belah pihak keluarga yang memiliki ego yang tiggi.
Menjelang persiapan yang tengah dikerjakan oleh wedding organizer Ting Tong (Aming) dan pihak hotel yang dikomandoi oleh sang manajer Angga Wijaya (Sogi Indra Dhuaja), Lana dan Bagas masing-masing diteror oleh surat yang berpotensi menggagalkan pernikahan indah mereka.
Guna citra baik bagi seluruh pihak, Angga memutuskan memanggil tim khusus hotel mirip intel yang memiliki misi khusus menyelamatkan pernikahan Lana dan Bagas, mereka adalah The Crew. Anggotanya terdiri dari chef Januar (Tora Sudiro), Angga, petugas cleaning service Kokom (Tike Priyatnakusumah), petugas concierge Mayo (Edric Tjandra), teknisi Ikhsan (Ence Bagus), dan bell-boy Iwan (Ibob Tarigan).
Dipimpin oleh Angga, The Crew bertugas menyelidiki pengirim teror tersebut dan dikerjakan oleh Kokom dan Ikhsan. Sedangkan Januar, Mayo, dan Iwan bertugas mencari sebuah resep bebek betutu yang merupakan syarat pernikahan dari Edo dan Tuti. Januar tak dapat memasak bebek karena memiliki trauma atas makhluk itu.
Dalam perjalanannya, masalah mereka semakin runyam baik karena tingkah mereka sendiri ataupun karena situasi yang semakin memanas antara Rani dengan Tuti serta Lana dengan Bagas. Ditambah lagi, muncul Aam Khanam (Rony Dozer) yang merupakan saingan Ting Tong.
The Wedding and Bebek Betutu menawarkan kisah komedi yang membuat penonton kembali merasakan kekonyolan dan kehangatan para pemain Extravaganza kala masih berjaya dulu. Ikatan yang terjadi di antara para pemain tersebut tidak perlu diragukan lagi.
Keluwesan antar masing-masing individu memainkan perannya dan juga celetukan serta candaan yang ada cukup membuat penonton tertawa. Kapan lagi melihat tingkah centil Aming dengan logat bahasa Inggrisnya yang tidak jelas diimbangi dengan candaan "mesum" khas Extravaganza?
Film ini juga untuk pertama kalinya Tora dan Mieke berperan menjadi produser dalam film.
Namun rasanya kekompakan dan koneksi yang terjadi di antara anggota Extravaganza itu terasa kurang sempurna karena jalan cerita yang tak mendukung. Dalam banyak adegan, film ini terasa sangat membosankan dan lebih mirip film televisi.
Penggunaan teknologi dalam film ini dapat dikatakan masih tergolong kasar meski dalam beberapa adegan cocok digunakan dan mendukung penggambaran cerita. Film ini pun cukup menawarkan banyak pemandangan alam Bandung dan sekitarnya yang indah, cukup membuat segar mata penonton.
The Wedding and Bebek Betutu masih tergolong jauh dari film komedi yang sanggup membuat terbahak-bahak seperti film Warkop DKI puluhan tahun silam. Namun bila hanya sekadar melepas rindu terhadap kekonyolan geng Extravaganza, film ini menawarkannya dengan cukup baik. (end/vga)
Sempat hilang setelah berhenti mengudara pada 2009 silam, 13 sahabat itu muncul kembali dalam sebuah film komedi bertajuk The Wedding and Bebek Betutu. Film ini dijadwalkan akan dirilis pada Kamis esok, 8 Oktober 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang persiapan yang tengah dikerjakan oleh wedding organizer Ting Tong (Aming) dan pihak hotel yang dikomandoi oleh sang manajer Angga Wijaya (Sogi Indra Dhuaja), Lana dan Bagas masing-masing diteror oleh surat yang berpotensi menggagalkan pernikahan indah mereka.
Dipimpin oleh Angga, The Crew bertugas menyelidiki pengirim teror tersebut dan dikerjakan oleh Kokom dan Ikhsan. Sedangkan Januar, Mayo, dan Iwan bertugas mencari sebuah resep bebek betutu yang merupakan syarat pernikahan dari Edo dan Tuti. Januar tak dapat memasak bebek karena memiliki trauma atas makhluk itu.
Dalam perjalanannya, masalah mereka semakin runyam baik karena tingkah mereka sendiri ataupun karena situasi yang semakin memanas antara Rani dengan Tuti serta Lana dengan Bagas. Ditambah lagi, muncul Aam Khanam (Rony Dozer) yang merupakan saingan Ting Tong.
The Wedding and Bebek Betutu menawarkan kisah komedi yang membuat penonton kembali merasakan kekonyolan dan kehangatan para pemain Extravaganza kala masih berjaya dulu. Ikatan yang terjadi di antara para pemain tersebut tidak perlu diragukan lagi.
Keluwesan antar masing-masing individu memainkan perannya dan juga celetukan serta candaan yang ada cukup membuat penonton tertawa. Kapan lagi melihat tingkah centil Aming dengan logat bahasa Inggrisnya yang tidak jelas diimbangi dengan candaan "mesum" khas Extravaganza?
Film ini juga untuk pertama kalinya Tora dan Mieke berperan menjadi produser dalam film.
Namun rasanya kekompakan dan koneksi yang terjadi di antara anggota Extravaganza itu terasa kurang sempurna karena jalan cerita yang tak mendukung. Dalam banyak adegan, film ini terasa sangat membosankan dan lebih mirip film televisi.
Penggunaan teknologi dalam film ini dapat dikatakan masih tergolong kasar meski dalam beberapa adegan cocok digunakan dan mendukung penggambaran cerita. Film ini pun cukup menawarkan banyak pemandangan alam Bandung dan sekitarnya yang indah, cukup membuat segar mata penonton.
The Wedding and Bebek Betutu masih tergolong jauh dari film komedi yang sanggup membuat terbahak-bahak seperti film Warkop DKI puluhan tahun silam. Namun bila hanya sekadar melepas rindu terhadap kekonyolan geng Extravaganza, film ini menawarkannya dengan cukup baik. (end/vga)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK