Kisah Video Musik Johnny Cash yang Menguras Air Mata

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 08:34 WIB
Tidak hanya lirik lagu dan liriknya yang mendayu-dayu, video musik lagu tersebut juga menyiratkan kesedihan yang tiada tara.
Johnny Cash dan istrinya, June Carter. (Dok. Joel Baldwin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang yang meneteskan air mata begitu mendengar lantunan lagu berjudul Hurt yang dinyanyikan mendiang Johnny Cash. Lagu balada tersebut aslinya dinyanyikan oleh band rock industrial, Nine Inch Nails (NIN) dan kemdian digubah kembali oleh Cash.

Tidak hanya lirik lagu dan liriknya yang mendayu-dayu, video musik lagu tersebut juga menyiratkan kesedihan yang tiada tara.

Saat ditanya apakah Cash diizinkan menyanyikan kembali lagu Hurt, pentolan NIN, Trent Reznor, tentu saja merasa tersanjung meski sedikit khawatir dengan hasilnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sesi rekaman dilakukan oleh produser musik kenamaan Rick Rubin. Lagu Hurt versi Cash lalu resmi dirilis pada 2003, dan dipilih sebagai lagu tema film One Hour Photo yang disutradarai Mark Romanek.

"Saya memohon kepada Rick Rubin agar diizinkan merekam sesi rekaman lagu tersebut. Saya akhirnya merekamnya tanpa dibayar sepeser pun," kata Romanek dalam buku The Man Comes Around: The Spiritual Journey of Johnny Cash tulisan Dave Urbanski.

Pihak label musik, Universal, akhirnya luluh dengan kesungguhan hati Romanek. Mereka pun memutuskan untuk membuat video musik Hurt yang disutradarai oleh Romanek.

Sayang, kondisi kesehatan Cash semakin memburuk di umurnya yang ke-71 tahun saat itu. Cash juga tidak bisa terlalu lama berada di kondisi dingin Tennessee. Pihak rumah sakit pun hanya memberikan waktu satu hari kepada Cash untuk melakukan syuting video musik.

Ide asli video musik pun segera berganti. Romanek langsung melakukan syuting di beberapa tempat yang tidak jauh dengan peristirahatan Cash, salah satunya di rumah dan museum Cash, The House of Cash.

"Tempat itu sudah lama ditutup," kata Romanek.

"Tempat itu terlihat tidak terurus. Saya langsung mendapat ide untuk merekam keadaan itu sebagai ungkapan kondisi kesehatan Johnny," lanjut Romanek.

Ide video musik tersebut ternyata sangat menggambarkan apa yang terjadi dengan kondisi Cash saat itu dan tentu saja lirik lagu Hurt.

Romanek merekam segalanya, mulai dari tulisan tutupnya museum, pecahnya figura penghargaan, hiasan meja makan berdebu, hingga piano tua.

Siapa yang tidak meneteskan air mata melihat video musik seperti itu, ditambah mengetahui kalau istri Cash, June, meninggal tiga bulan sebelum video musik itu dibuat. Cash menyusul tujuh bulan setelahnya.

Rubin menganggap video musik itu sebagai bagian dari sejarah.

"Saya menangis ketika pertama kali melihatnya," kata Rubin.

"Biasanya rasa terharu seperti ini muncul setelah menonton film berdurasi dua jam. Tapi untuk video musik berdurasi empat menit ini sangat mengejutkan," lanjut Rubin.

Reznor juga sempat menyaksikan video musik tersebut saat berada di studio musik bersama personel band Rage Against the Machine, Zach De La Rocha.

Setelah melihat video musik lagu gubahan Cash, Reznor dan De La Rocha langsung menitikkan air mata.

"Kami sedang berada di dalam studio saat meneteskan air mata. Kami terdiam lama," kata Reznor mengenang.

"Lalu De La Rocha memecah kesunyian dengan bersuara serak 'baiklah, mari kita minum kopi'," lanjut Reznor.

Menambah cerita kesedihan video musik Hurt, rumah Cash yang dijadikan lokasi syuting sudah hangus terbakar pada 2007.

[Gambas:Youtube]

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER