Jennifer Lawrence Ketakutan Sampai Ngompol

Utami Widowati | CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2015 06:22 WIB
Keisengan Liam Hemsworth pada Jennifer Lawrence saat syuting The Hunger Games membuat Lawrence benar-benar ketakutan.
Tiga aktor utama The Hunger Games. (REUTERS/Fabrizio Bensch)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama pembuatan film mau tak mau sejumlah aktor harus terus berinteraksi di satu lokasi selama berhari-hari bahkan perbulan-bulan. Tak heran kemudian banyak hal-hal lucu yang terjadi.

Misalnya saja yang terjadi pada sejumlah pemain film The Hunger Games.  Pada salah satu momen promosi film terakhir serial itu di Berlin,  terungkap berbagai kelucuan dan keanehan tiga pemeran utama film itu, Jennifer Lawrence, Liam Hemsworth dan Josh Hutcherson.

Mengutip E! Online, Hemsworth mengatakan bahwa dia sempat membuat sebuah lelucon yang berakhir kacau. Lelucon Hemsworth membuat Lawrence begitu ketakutan hingga ngompol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya mengambil properti film berupa tiruan orang mati dan meletakkannya ke kamar mandi trailernya. Akibatnya dia benar-benar pipis di celana,” kata Hemsworth. “Itulah artinya sukses besar.”

“Tapi lalu saya menendangnya di pelipis membuat mengalami gegar otak,” kata Lawrence menyahut cepat.

Dalam sesi promos film The Hunger Games : The Mockingjay — part 2 itu juga terungkap bahwa Lawrence juga yang paling sering menggagalkan sebuah adegan hingga harus diulang dari awal.

“Kurang fokus,” kata Lawrence menjelaskan. “Saya sebenarnya tak bisa melakukan banyak hal. Saya selalu lupa pada dialog mereka. Saya selalu lupa dialog yang menjadi bagian dari pekerjaan saya. Saya memang pelupa. Bahkan sekarangpun saya masih juga pelupa.”

Hemsworth dan Hutcherson menyatakan sangat bangga dengan keberanian Lawrence yang menggugat kesetaraan pendapatan di Hollywood.  “Saya pikir itu hebat sekali,” kata Hutcherson.

“Saat saya membaca perihal itu saya langsung berujar, ‘yeah tentu saja dan mengapa kita sekarang membicarakan masalah ini? Saya kadang lupa bahwa kesenjangan itu ada dan saya bahkan tak menyadarinya. Saya cuma bisa berujar  ‘Ini kan tahun 2015 — saya yakin tiap tiap orang akan dibayar dengan sama.”   

“Saya memang tak terlalu memperhatikan hal itu, karena Anda melihat orang dari kualitasnya, jika Anda bagus maka Anda bagus — tak peduli Anda lelaki atau orang. Saya sangat bangga, saya pikir di sudah bekerja dengan baik.” (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER