Manajer 'Eagles of Death Metal' Tewas dalam Teror Paris

CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 08:20 WIB
Selain bekerja untuk band rock asal Amerika Serikat itu, ia juga pernah bekerja untuk band Sum 41, Panic! at the Disco dan Black Keys.
Salah satu penampilan dari band rock asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal. (Wikimedia Commons/SylviaBoBilvia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer bagian merchandise band Eagles of Death Metal, Nick Alexander, dinyatakan tewas dalam serangan teror di Paris yang terjadi pada Jumat (13/11) waktu setempat. Pria berusia 36 tahun itu tewas bersama ratusan orang lainnya saat menemani Eagles of Death Metal tampil dalam konser di Bataclan.

"Dengan rasa duka yang mendalam, kami menyatakan kalau Nick yang kami cintai tewas dalam serangan teror di Bataclan semalam. Nick adalah teman semua orang," kata pihak keluarga Alexander, seperti yang dilansir dari situs Rolling Stone pada Sabtu (14/11).

"Nick pergi ketika sedang mengerjakan pekerjaan yang ia cintai. Kami berterima kasih atas semua doa yang ditujukkan dari seluruh dunia. Damai selalu," lanjut keterangan resmi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain bekerja untuk band rock asal Amerika Serikat itu, Alexander juga pernah bekerja untuk band Sum 41, Panic! at the Disco dan Black Keys.

"Saya banyak menghabiskan waktu dengan Nick. Menjadi manajer merchandise ketika rangkaian tur konser musik mungkin adalah hal yang sepele, namun cukup berat," ujar penabuh drum Black Keys, Patrick Carney.

"Awalnya banyak orang yang ingin melakukannya karena bisa berpergian secara gratis dan bertemu banyak orang baru. Tapi Nick ialah seorang pekerja keras. Ia sangat teratur. Ia juga mampu menceriakan suasana," lanjut Carney.

Pemetik gitar band Fall Out Boy, Joe Trohman, juga menyayangkan kepergian Alexander dalam serangan teror.

Keprihatinannya ditujukkan melalui cuitan di akun Twitter-nya sehari setelah serangan terjadi.

"Baru mengetahui kalau Nick Alexander tewas dalam serangan di Paris semalam," tulis Trohman.

"Pria yang baik. Saya sangat berduka," lanjut Trohman.

Teman Alexander, Helen Wilson, yang menyaksikan detik-detik kawannya meregang nyawa, mengisahkan peristiwa menakutkan itu kepada Telegraph.

"Kami mendengar keributan di luar arena konser dan orang-orang mulai berlarian ke dalam. Kami tidak tahu apa yang terjadi. Lalu terlihat sekitar lima sampai enam orang bersenjata mulai menembaki orang-orang yang berlari. Kami memutuskan tiarap," kata Wilson.

"Nick ada di depan saya ketika kami tiarap. Seseorang di depan kami lalu ditembaki dan mengenai Nick. Saya berusaha untuk terus mengajaknya berbicara dan memberikan napas buatan. Tapi ia meninggal dalam genggaman saya," lanjut Wilson, yang juga terkena tembakan di kedua kakinya.

Alexander adalah korban pertama yang berhasil diidentifikasi dalam serangan teror yang diklaim dilakukan oleh ISIS ini.

[Gambas:Youtube]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER