Jakarta, CNN Indonesia -- Charlie Sheen memutuskan melawan gugatan hukum yang diajukan kepadanya oleh bintang film dewasa Brett Rossi. Sang aktris melayangkan gugatan resmi kepada Sheen karena dirinya tak jujur soal status HIV.
Pada medio November lalu, Sheen membuat pengakuan yang ditayangkan di televisi, bahwa dirinya positif HIV. Namun ia mengaku selalu jujur akan statusnya dan tak pernah alpa memakai kondom saat berhubungan seks.
Aktor
Two and a Half Men itu juga mengaku telah mengidap HIV selama empat tahun belakangan, namun baru sanggup mengungkapkan kepada publik baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi dan Sheen menjalin hubungan pada 2014 lalu. Pada Senin (7/12) di Pengadilan Tinggi Los Angeles, Sheen melawan gugatan yang dilayangkan Rossi. Ia menyebut mantan kekasihnya itu "pemeras" dan gugatannya dimotivasi uang serta pembalasan dendam.
"Sekitar setahun setelah hubungan mereka, Rossi mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya. Seorang wanita yang dimotivasi oleh ketamakan dan penuh kecemburuan," demikian tertulis dalam dokumen Sheen yang diajukan pengacara Hollywood, Marty Singer.
Mengutip The Hollywood Reporter, komplain yang diajukan Rossi menyebutkan bahwa dirinya pertama bertemu Sheen saat mengunjungi rumahnya pada November 2013. Ia dibayar US$10 ribu atau Rp137 juta untuk berhubungan seksual dengan sang aktor.
Rossi mengatakan ia menandatangani "kesepakatan yang ilegal, tidak valid, kosong." Kesepakatan itu memintanya tetap diam dan merahasiakan atas semua cekcok yang terjadi dengan kekasihnya kelak.
Setelah putus hubungan, Rossi kembali harus menandatangani dokumen kesepakatan. Atas gugatannya terhadap Sheen, ia menandatangani kesepakatan untuk US$1 juta atau Rp13 miliar ditambah lima persen keuntungan dari sitkom
Anger Management.Pada awal hubungan mereka, Rossi pernah menemukan obat-obatan HIV Sheen, yang akhirnya berbuntut pengakuan sang aktor atas diagnosisnya. Namun itu sepertinya terlambat, karena mereka sudah berhubungan.
Kini dalam gugatannya Rossi mengungkapkan soal praktik kekerasan, penggunaan obat-obatan, bahkan niat membunuh yang pernah terjadi dalam hubungannya dengan Sheen.
"Jika Sheen mengaku kepada Penggugat bahwa dia positif HIV saat mereka bertemu untuk pertama kali, Penggugat tidak akan pernah berhubungan seks dengannya, dan tidak akan pernah ada hubungan di antara mereka," demikian tertulis dalam gugatan Rossi.
Lagi-lagi semua itu dibantah Sheen. Menurutnya, Rossi sudah tahu kondisi Sheen sejak awal dan sang aktris lah yang meminta mereka berhubungan tanpa pengaman agar terasa seperti pasangan normal lainnya. Sheen juga membantah menyewanya untuk seks.
Tudingan lain yang diajukan padanya, soal paksaan melakukan aborsi karena Rossi hamil pada 2014, juga dibantah mentah-mentah Sheen. Ia hanya berkata tak ingin Rossi melahirkan anak yang "terbelakang."
Sheen mengaku telah membiayai Rossi lebih dari US$500 ribu atau Rp6,8 miliar untuk perjalanan, hadiah, dan pengeluaran lain. Lagipula ia sudah memberi Rossi perjanjian, yang menurutnya juga telah ditandatangani siapa pun yang sengaja masuk ke rumahnya.
(rsa/vga)