Piala Golden Globes 'The Revenant' untuk Kaum Pribumi
Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2016 11:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti kata Sean Penn, pemberi green card (kartu izin tinggal bagi imigran di Amerika Serikat) harus "bertanggung jawab" atas apa yang telah dilakukan Alejandro G. Inarritu. Penn mengatakan itu di Oscars tahun lalu.
Saat itu, Birdman menjadi film terbaik Oscar. Kini, Inarritu kembali naik panggung dan memberikan sambutan kemenangan untuk film yang berbeda. Namun prestasinya sama. Filmnya The Revenant menjadi yang terbaik.
Tak hanya itu, Inarritu sendiri menjadi Sutradara Terbaik yang dibacakan oleh Morgan Freeman. Itu Golden Globes pertama tahun ini yang digenggamnya. Inarritu masih sanggup memberikan banyak sambutan.
"Setiap film pasti punya kesusahan tersendiri untuk dibuat. Ini film tersulit saya, tapi untungnya saya diselamatkan oleh kru yang luar biasa yang bisa bertahan di kondisi sulit dan mewujudkannya," katanya.
The Revenant, yang bercerita soal perjuangan seorang Hugh Glass (Leonardo DiCaprio) untuk hidup di tengah hutan setelah ditinggal untuk mati oleh kawanannya, memang disebut film tersulit.
DiCaprio sendiri mengakuinya. Namun, kata Inarritu, ia yakin penderitaan adalah sementara. "Sedangkan film, untuk selamanya," ia mengatakan. Berpegang pada itu, ia lantas menuntaskan The Revenant.
"Dan Leo, Andalah orangnya," imbuhnya.
Tak lama setelah Inarritu turun, ganti DiCaprio yang dipanggil naik ke atas panggung. Ia menjadi Aktor Film Drama Terbaik, mengalahkan Bryan Cranston (Trumbo), Michael Fassbender (Steve Jobs), Eddie Redmayne (The Danish Girl), dan Will Smith (Concussion) di kategori yang sama.
Ini merupakan piala Golden Globes ke-dua bagi DiCaprio, yang pernah memenangi kategori yang sama pada 2014 lewat The Wolf of Wall Street. Perjalanan DiCaprio ke atas panggung diiringi standing ovation hadirin.
Di atas panggung, ia mengisahkan kesulitannya memerankan Glass dalam The Revenant. Ia dikabarkan sampai harus kedinginan dan memakan daging mentah. Ia juga berjibaku dengan beruang grizzly.
"Ini film tentang pertahanan diri, tentang adaptasi, tentang kekuatan manusia yang lebih dari segalanya. Ini juga film tentang kepercayaan," ujar DiCaprio. Bicara soal kepercayaan, tak salah ia memercayai sang sutradara yang mengantarkannya ke panggung.
"Saya tidak pernah mendapat pengalaman seperti ini," ujar bintang Titanic itu.
DiCaprio juga menyampaikan terima kasih pada banyak pihak, termasuk Tom Hardy yang dalam film itu menjadi "musuh"-nya. Namun, ia sudah punya orang lain yang menurutnya layak diberi piala Golden Globes itu.
"Saya ingin berbagi penghargaan ini kepada komunitas pribumi di film ini. Untuk mengenal sejarah mereka, melindungi mereka dari orang luar yang ingin mengeksploitasi," DiCaprio menegaskan.
[Gambas:Youtube]
Seakan belum cukup, penghargaan The Revenant masih berlanjut. Ia memenangi kategori penutup, yakni Film Drama Terbaik tahun ini. Inarritu dan DiCaprio pun kembali ke atas panggung dan berpidato.
Kali ini Inarritu tak bisa berkata banyak. "Tolong kalian memberi sambutan. Saya tidak bisa bicara apa-apa. Saya sangat terkejut, sangat bangga," tutur pria Meksiko itu.
The Revenant layak menyandang tiga penghargaan itu. Kekuatannya memang bukan hanya pada gambar, yang mereka ambil di pegunungan Amerika Utara. Kisah yang berlatar tahun 1820 dan diangkat dari novel Michael Punke itu juga sangat berkarakter.
Lewat film itu, sutradara, pemain, dan para kru mendapat pengalaman luar biasa. The Revenant juga membawa mereka ke eksplorasi kemampuan dan karier. Inti ceritanya, tentang kaum pribumi masa itu, pun menarik.
Seperti kata DiCaprio, film itu tentang kepercayaan, pertahanan diri, adaptasi, dan kekuatan manusia. The Revenant mengeksplorasi itu semua dengan gambar dan penggarapan yang sangat serius. (rsa)
Saat itu, Birdman menjadi film terbaik Oscar. Kini, Inarritu kembali naik panggung dan memberikan sambutan kemenangan untuk film yang berbeda. Namun prestasinya sama. Filmnya The Revenant menjadi yang terbaik.
Tak hanya itu, Inarritu sendiri menjadi Sutradara Terbaik yang dibacakan oleh Morgan Freeman. Itu Golden Globes pertama tahun ini yang digenggamnya. Inarritu masih sanggup memberikan banyak sambutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan Leo, Andalah orangnya," imbuhnya.
Tak lama setelah Inarritu turun, ganti DiCaprio yang dipanggil naik ke atas panggung. Ia menjadi Aktor Film Drama Terbaik, mengalahkan Bryan Cranston (Trumbo), Michael Fassbender (Steve Jobs), Eddie Redmayne (The Danish Girl), dan Will Smith (Concussion) di kategori yang sama.
Ini merupakan piala Golden Globes ke-dua bagi DiCaprio, yang pernah memenangi kategori yang sama pada 2014 lewat The Wolf of Wall Street. Perjalanan DiCaprio ke atas panggung diiringi standing ovation hadirin.
Di atas panggung, ia mengisahkan kesulitannya memerankan Glass dalam The Revenant. Ia dikabarkan sampai harus kedinginan dan memakan daging mentah. Ia juga berjibaku dengan beruang grizzly.
"Ini film tentang pertahanan diri, tentang adaptasi, tentang kekuatan manusia yang lebih dari segalanya. Ini juga film tentang kepercayaan," ujar DiCaprio. Bicara soal kepercayaan, tak salah ia memercayai sang sutradara yang mengantarkannya ke panggung.
"Saya tidak pernah mendapat pengalaman seperti ini," ujar bintang Titanic itu.
DiCaprio juga menyampaikan terima kasih pada banyak pihak, termasuk Tom Hardy yang dalam film itu menjadi "musuh"-nya. Namun, ia sudah punya orang lain yang menurutnya layak diberi piala Golden Globes itu.
"Saya ingin berbagi penghargaan ini kepada komunitas pribumi di film ini. Untuk mengenal sejarah mereka, melindungi mereka dari orang luar yang ingin mengeksploitasi," DiCaprio menegaskan.
[Gambas:Youtube]
Seakan belum cukup, penghargaan The Revenant masih berlanjut. Ia memenangi kategori penutup, yakni Film Drama Terbaik tahun ini. Inarritu dan DiCaprio pun kembali ke atas panggung dan berpidato.
Kali ini Inarritu tak bisa berkata banyak. "Tolong kalian memberi sambutan. Saya tidak bisa bicara apa-apa. Saya sangat terkejut, sangat bangga," tutur pria Meksiko itu.
The Revenant layak menyandang tiga penghargaan itu. Kekuatannya memang bukan hanya pada gambar, yang mereka ambil di pegunungan Amerika Utara. Kisah yang berlatar tahun 1820 dan diangkat dari novel Michael Punke itu juga sangat berkarakter.
Lewat film itu, sutradara, pemain, dan para kru mendapat pengalaman luar biasa. The Revenant juga membawa mereka ke eksplorasi kemampuan dan karier. Inti ceritanya, tentang kaum pribumi masa itu, pun menarik.
Seperti kata DiCaprio, film itu tentang kepercayaan, pertahanan diri, adaptasi, dan kekuatan manusia. The Revenant mengeksplorasi itu semua dengan gambar dan penggarapan yang sangat serius. (rsa)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK